Menu

Indeks Dolar: Dibayangi Bias Bearish Meski Menguat Di Akhir Pekan

Buge Satrio

Indeks Dolar berhasil menguat menjelang weekend, tapi masih tercatat melemah cukup tajam di sepanjang pekan.

Dolar AS mampu menguat 0.10 persen ke level 93.00 pada penutupan perdagangan Jumat (18/9/2020), setelah pada hari sebelumnya kehilangan momentum bullish untuk mengejar breakout level 93.66 (High 9 September) dan merosot sejauh 0.21 persen. Meskipun berhasil parkir di zona hijau jelang weekend, Dolar AS masih tak dapat mengikis pelemahan seminggu terakhir yang mencatatkan total penurunan sebanyak 0.29 persen.

Pada grafik Daily di bawah ini, price action atau aksi harga dalam dua hari terakhir menunjukkan keengganan sellers untuk menekan USD turun lebih rendah. Di sisi lain, buyers juga tampaknya mengambil sikap untuk berhati-hati dengan membatasi aksi beli.

Akibatnya, Indeks Dolar (DXY) ditutup berhimpitan dengan kurva DMA-30 (Daily Moving Average periode 30, sekarang di level 93.00) yang menjadi fokus untuk memantau pergerakan DXY di awal pekan berikutnya. Pergerakan atau stabilisasi di atas 93.00 menjadi sangat dibutuhkan untuk tetap mempertahankan fase koreksi dalam jangka pendek.


Jika kita juga mengamati aksi harga di grafik Weekly, maka kita akan segera melihat bahwa DXY masih bergerak range-bound dengan rentang yang telah terbentuk pada pekan sebelumnya. Lebih tepatnya, DXY bergerak Inside Bar dengan High 93.66 yang membatasi upside, dan Low 92.70 yang membatasi downside.

Sisi downside (level 92.70) lebih cenderung berada di bawah ancaman ketimbang sisi upside (93.66), apabila kita mempertimbangkan candlestick Weekly yang berakhir dengan kondisi bearish. Terhadap skenario ini, barangkali kita akan sekali lagi melihat EUR/USD berupaya untuk menjangkau level psikologis 1.2000, setelah sellers berulang kali gagal mendobrak atau mempertahankan harga di bawah zona support Daily 1.1720/1.1700.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE