Menu

Indeks Dolar Inside Bar Setelah Pengumuman Trump

Buge Satrio

Risk aversion sedikit reda menjelang akhir pekan, setelah Trump mengumumkan rencana pelonggaran aturan pembatasan untuk menghidupkan kembali kegiatan ekonomi AS yang lumpuh akibat COVID-19.

Aksi harga Dolar AS versus mata uang utama rival-rivalnya agak mengecewakan dalam dua hari terakhir hingga menjelang penutupan perdagangan di akhir pekan. Ini lantaran prediksi atau ekspektasi saya tak terpenuhi setelah pada Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya untuk melonggarkan aturan pembatasan kepada warga dan pelaku bisnis yang sebelumnya diterapkan untuk mengatasi penyebaran wabah pandemi Covid-19.

Pengumuman tersebut tampaknya cukup mampu meredupkan risk aversion sekaligus membangkitkan sentimen terhadap aset berisiko. Terbukti, Wall Street menghijau pada perdagangan Jumat (17/4), begitu pula pasar saham di kawasan Asia. Mata uang Euro mampu bangkit dari area $1.0800 terhadap Dolar AS. Poundsterling pun menguat dari kisaran $1.2400. Sementara itu, emas sebagai aset safe-haven merosot di bawah $1700 setelah mencetak level tertinggi multi-year di $1747.

Tidak hanya pengumuman Trump yang menopang sentimen terhadap aset berisiko. Gilead Science Inc, sebuah perusahaan raksasa farmasi AS, dikabarkan berhasil melakukan uji coba obat corona pada sebuah rumah sakit di Chicago yang merawat pasien dengan kondisi yang cukup parah. Hasil uji coba tersebut menunjukkan pemulihan cepat dari demam dan gangguan pernapasan yang merupakan gejala umum infeksi corona. Kabar baik itu juga berkontribusi mendongkrak Wall Street.

Pada grafik Daily di bawah ini, saya men-setup Fibo Retracement terbaru berdasarkan High 6 April dan Low 15 April, setelah Bullish Engulfing sekaligus Outside Bar terbentuk pada akhir perdagangan Rabu (15/4). Proyeksi awal terhadap setup tersebut adalah:

Breakout di atas level 100.91 (100 persen Fibo Retracement) berpotensi semakin mengangkat Indeks Dolar ke kisaran 102.26 (161.8 persen Fibo Retracement).

Pada skenario ini, EUR/USD kemungkinan akan sekali lagi berupaya memasuki area 1.0767 (Low 6 April) hingga 1.0635 (Low 23 Maret). Sedangkan GBP/USD berpeluang menjangkau kisaran 1.2240 (Low 31 Maret) hingga 1.2163 (Low 7 April).

Namun hal itu tidak terjadi hingga penutupan perdagangan di akhir pekan. Indeks Dolar tertahan sedikit di bawah 99.86 (50 persen Fibo Retracement) dan membentuk Inside Bar dalam dua hari terakhir.

Dari grafik Daily di atas, untuk sementara ini saya masih berasumsi bahwa Indeks Dolar masih berisiko bullish selama bergerak di atas kurva DMA-30 (Daily Moving Average periode 30, sekarang di level 99.55). Yang barangkali jadi masalah adalah bahwa kurva itu sekali lagi bisa terancam oleh Inside Bar dan sentimen risk appetite pasar.

Meski begitu, sejumlah analis Barat berpendapat bahwa COVID-19 masih akan berisiko menghantui sentimen global hingga penghujung tahun 2020, terutama apabila antivirus atau vaksin corona belum terkonfirmasi secara resmi dalam waktu dekat. Ada juga beberapa analis yang memiliki pendapat berbeda; bahwa risk aversion atau sentimen penghindaran risiko akan mencapai puncaknya pada April/Mei 2020 dan mereda hingga akhir tahun.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE