Menu

Indeks Dolar: Jelang Jobs Data AS, Bias Daily Masih Negatif

Buge Satrio

Meskipun cenderung bearish, Indeks Dolar masih berkonsolidasi di antara 61.8 persen dan 78.6 persen Fibo Retracement. Dua level itu menjadi fokus jangka pendek jelang rilis data ketenagakerjaan AS.

Laporan ketenagakerjaan AS (NFP, Unemployment Rate, dan Average Hourly Earnings) yang akan dirilis pada sesi New York hari ini, Kamis (2/7/2020), diperkirakan berdampak tinggi dan diharapkan dapat memperjelas arah pergerakan DXY dalam jangka pendek hingga menengah. Jobs Data AS yang biasanya diumumkan setiap Jumat pada minggu pertama di awal bulan, kali ini diumumkan lebih cepat karena perbankan AS libur untuk menyambut Hari Kemerdekaan (Independence Day) 4 Juli.

NFP dan Unemployment Rate yang dirilis pada bulan sebelumnya menunjukkan hasil positif, akibat pelonggaran aturan lockdown yang memungkinkan aktivitas bisnis kembali tumbuh meski dalam skala terbatas. Untuk rilis hari ini, ekspektasi terhadap data-data tersebut lebih baik ketimbang data bulan lalu.

Di sisi lain, kekhawatiran akan meningkatnya kasus positif COVID-19 di AS juga terus membayangi. Sehingga, barangkali dibutuhkan kehati-hatian saat menghadapi respon pasar terhadap data ketenagakerjaan AS. Jika ragu-ragu, sebaiknya step-aside saja, atau perhatikan lebih dulu penutupan candlestick H1 yang terbentuk setelah data itu diumumkan.

 

Analisa Teknikal Indeks Dolar AS

Berkonsolidasi dalam range yang nyaris sama seperti pekan sebelumnya, bias Daily Indeks Dolar (DXY) sejauh ini masih bertendensi bearish selama bergerak di bawah kurva DMA-30 (Daily Moving Average periode 30) dan level 50 persen Fibo Retracement (FR). Kondisi indikator teknikal juga tak berubah seperti pekan lalu, dengan osilator dan rerata pergerakan harian yang cenderung mixed.


Pada time frame Daily di atas, konsolidasi DXY pada dasarnya masih berlangsung meskipun bertendensi bearish. Level 61.8 persen dan 78.6 persen FR menjadi fokus dari pergerakan Greenback versus mata uang rival-rivalnya. Breakout tegas terhadap range level tersebut dibutuhkan untuk menentukan arah berikutnya.

 






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE