Menu

Indeks Dolar Masih Berisiko Sideways, Perhatikan Area Ini

Buge Satrio

Level 23.6% retracement hingga 38.2% retracement adalah area yang masih harus diawasi untuk memperkirakan pergerakan Dolar sementara ini.

Tidak banyak yang bisa diharapkan dari fluktuasi Dolar AS dalam beberapa hari terakhir. Sentimen terhadap aset berisiko (risk appetite) memang sempat muncul menekan Greenback setelah pemerintah Inggris menarik kembali kebijakan fiskalnya. Sentimen itu makin memudar di pasar uang setelah Liz Truss mundur dari jabatan Perdana Menteri Inggris. Namun, investor sepertinya enggan mengambil momentum tersebut untuk mendukung Dolar AS. Sehingga, pergerakan sideways kemungkinan masih akan terjadi hingga penutupan perdagangan pekan ini.

 

Indeks Dolar Time Frame Daily

Pada chart Daily Indeks Dolar (DXY), level 23.6% retracement hingga 38.2% retracement adalah area yang masih harus diawasi. Breakout tegas di atas atau di bawah area tersebut bisa menjadi penentu dari arah pergerakan DXY dalam jangka pendek/menengah. Tentu saja, false breakout juga harus diwaspadai dengan memperhatikan penutupan candle Daily, karena sejauh ini investor masih setengah hati dalam mendukung atau melepas USD.

 

EUR/USD Time Frame H1

Mengingat Euro adalah mata uang dengan bobot terbesar dalam pengukuran DXY, maka pasangan mata uang EUR/USD cukup menarik untuk dicermati untuk perdagangan intraday.

Kisaran 0.9754 (flat Kijun-sen H4 tanggal 18 Oktober) masih bertindak sebagai minor support yang menjadi fokus untuk mengantisipasi aksi jual di bawahnya. Sementara itu, level 0.9800 digunakan untuk mewaspadai aksi beli yang dapat mengerek harga untuk sekali lagi mendekati kisaran 0.9850.

Hingga pukul 14:44 WIB hari Jumat (21/Oktober), DXY menguat tipis 0.01% di kisaran level 112.87. Di saat bersamaan, EUR/USD naik 0.10% di posisi 0.9791.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE