Menu

Indeks Dolar Masih Bullish Meski Terkoreksi Jelang Akhir Pekan

Buge Satrio

Indeks Dolar berakhir melemah menjelang akhir pekan lalu. Namun, outlook jangka pendek masih menjaga risiko bullish selama harga bergerak di atas level 97.60.

Dolar AS terkerek menguat pasca FOMC, setelah Federal Reserve memutuskan untuk memangkas suku bunga sebanyak 25 basis poin sesuai dengan perkiraan pasar secara luas. Indeks Dolar makin menjulang mengancam area 99.00, menyusul pernyataan ketua the Fed Jerome Powell yang memudarkan ekspektasi atas kemungkinan penurunan suku bunga susulan dalam waktu dekat ini.

Namun, Greenback kemudian terkoreksi menjelang penutupan perdagangan di akhir pekan, setelah rilis laporan ketenagakerjaan AS --yang meskipun menunjukkan hasil beragam-- masih mencerminkan outlook pasar tenaga kerja yang solid. Salah satu faktor melemahnya Greenback barangkali adalah karena pasar melakukan aksi profit taking setelah membukukan reli dua minggu beruntun.

Indeks Dolar yang mengukur kinerja USD versus enam mata uang utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF), berakhir melemah 0.30 persen ke level 98.10 pada penutupan perdagangan sesi New York Jumat (02/Agustus). Namun jika diukur secara garis besar, di sepanjang pekan, Indeks Dolar mencatatkan penguatan 0.20 persen.

Pada grafik H4 di bawah ini, menyusul indikator RSI yang sudah sangat overbought, Bearish Engulfing muncul setelah indeks kehilangan tenaga untuk menjangkau level 99.00. Penutupan candlestick di bawah 98.20 yang terjadi kemudian semakin menyurutkan momentum dan sekaligus mengkonfirmasi fase korektif dari terbentuknya level puncak (fresh High sejak awal 2019). Meski begitu, outlook dalam jangka pendek sementara ini masih tetap menjaga prospek bullish, selama indeks bergerak di atas 97.60.

Untuk perdagangan intraday pekan berikutnya, price action terhadap area support 97.60/40 layak diawasi, mengingat indikator RSI yang sedang bergerak di bawah level keseimbangannya atau berada di teritori negatif. Jika zona support tersebut mampu bertahan ketika RSI bergerak menuju atau memasuki wilayah oversold , barangkali ini bisa menjadi peluang untuk kembali mencari posisi buy USD versus beberapa mata uang utama lainnya, terutama EUR dan GBP.

Pada sisi downside, Indeks Dolar baru akan menghadapi masalah apabila penurunan terus berakselerasi hingga mampu melakukan breakout terhadap support trendline yang terbentang sejak akhir Juni, seperti tergambar pada grafik H4 yang telah di-zoom out di bawah ini.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE