Menu

Indeks Dolar: Merosot Nyaris 1 Persen, Support Minor Masih Bertahan

Buge Satrio

Outlook Daily Dolar cenderung negatif setelah DXY turun di bawah kurva DMA-30 dan berakhir melemah 0.98 persen di sepanjang pekan.

Beberapa hal menarik, baik itu secara teknikal maupun fundamental, terjadi pekan lalu. Greenback berada di bawah tekanan versus mata uang utama lainnya selama 3 hari beruntun, tapi sempat berupaya recovery pada perdagangan Kamis (22/10). Hal itu menyusul keraguan pasar terhadap prospek stimulus fiskal AS yang semula dikabarkan berpeluang ditetapkan sebelum pemilu.

Namun, recovery tersebut tak mampu berlanjut pada perdagangan Jumat (23/10). Sehingga, Greenback tampil sebagai mata uang utama dengan kinerja terburuk di sepanjang pekan, dengan Indeks Dolar (DXY) melemah hingga 0.98 persen.

Mata uang Euro yang mengambil porsi terbanyak dari pengukuran DXY, tentu saja mendapatkan keuntungan dari kondisi itu. Namun, banyak analis Barat yang masih meragukan ketangguhannya, di tengah kekhawatiran risiko double-dip menyusul berlakunya pembatasan sosial yang lebih ketat guna mengatasi gelombang kedua COVID-19.

PMI Zona Euro untuk periode Oktober menambahkan risiko itu dengan menunjukkan perbedaan indeks aktivitas bisnis di sektor jasa dan manufaktur. Investor juga masih terus mencermati negosiasi hubungan dagang pasca-Brexit antara Inggris dengan Uni Eropa. Sehingga, outlook mata uang utama tampaknya masih bisa beragam di minggu terakhir bulan Oktober.

 

Outlook Teknikal Indeks Dolar

Pada grafik Daily di bawah ini, batas atas lintasan Descending Channel yang mencerminkan downtrend sejak Maret 2020, masih utuh. Outlook jangka pendek cenderung negatif setelah DXY merosot di bawah kurva DMA-30 (Daily Moving Average periode 30). Bias itu juga didukung indikator RSI yang parkir di teritori negatif hingga penutupan perdagangan akhir pekan. Namun jika kita mengamati sedikit lebih cermat, support minor di kisaran 92.50 sejauh ini mampu membatasi pelemahan DXY.

Area itu (kisaran 92.50) menjadi fokus dalam beberapa hari ke depan. Jika tetap bertahan, kita akan melihat DXY sekali lagi berupaya naik menembus kurva DMA-30, yang sekaligus berisiko breakout dari lintasan channel.

Namun jika sentimen risk-on kembali memicu aksi jual Dolar AS, maka ancaman terhadap Low 20 September (level 91.75) menjadi kian terbuka. Penurunan dan akselerasi di bawah level itu berpotensi membuka jalan menjangkau level psikologis jangka menengah 90.00, untuk berhadapan dengan support kritis jangka panjang 88.25 (Low Februari 2018).






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE