Menu

Indeks Dolar: Merosot Tajam, Support Jangka Menengah Terancam

Buge Satrio

Turun 1.92 persen dalam 5 hari perdagangan, Indeks Dolar kini mengancam support penting jangka menengah. Bagaimana outlook berikutnya?

Merosot tajam di sepanjang pekan, Indeks Dolar terbebani oleh sentimen Pilpres AS yang menjadi pendorong utama pelaku pasar melepas USD dan memburu aset berisiko. Meski sempat bersaing secara ketat dalam pengumpulan poin electoral votes, Joe Biden dari Partai Demokrat sejauh ini memiliki peluang yang lebih besar ketimbang petahana Donald Trump dari Partai Republik. Perolehan poin atau suara bagi Biden makin mendekati angka 270 untuk memenangi kontestasi.

Saat artikel ini ditulis, pengumuman resmi penghitungan suara memang belum dilakukan oleh lembaga berwenang di beberapa wilayah. Georgia (negara bagian dengan 16 suara elektoral) dikabarkan melakukan hitung ulang lantaran sangat kecilnya selisih margin antara Biden dengan Trump. Namun di Pennsylvania (negara bagian dengan 20 suara elektoral), Biden dilaporkan mengungguli Trump. Kemenangan di negara bagian itu kemungkinan sudah cukup untuk mengantarkan Biden melenggang ke Gedung Putih.

Pasar bereaksi positif terhadap potensi Biden memenangi pemilu, karena kemenangannya bisa menambah stimulus yang kelak akan dikeluarkan untuk menangani dampak pandemi COVID-19. Stimulus fiskal bisa mencapai 10 kali lipat lebih besar dari rencana stimulus Trump untuk empat tahun ke depan. Selain itu, kemenangan Biden juga dianggap bisa mengakhiri era perang dagang, terutama antara AS-China dan AS-Uni Eropa, yang selama tiga tahun lebih terus menerus menghantui sentimen pasar.

Pada grafik Daily di bawah ini, pergerakan Indeks Dolar (DXY) yang mewakili kinerja USD terhadap enam mata uang utama lainnya sedikit di luar perkiraan saya. Semula saya mengharapkan DXY mampu mengejar atau setidaknya sedikit mendekati High 25 September (level 94.72), yang bisa menjadi alasan untuk bersiap menjual USD (dengan SL terukur) sebelum Pilpres AS. Namun, sejumlah polling (pekan sebelumnya atau sebelum 4 November) yang mengunggulkan Biden tampaknya cukup berhasil menahan laju DXY. Ini kemudian mengakibatkan DXY tergelincir secara tajam hingga menembus turun area support minor jangka pendek 92.50.

DXY pun tercatat melorot 1.92 persen di sepanjang pekan dan parkir di level 92.23. Ini adalah penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020. Risiko untuk mengancam Low 1 September (level 91.75) kini semakin terbuka lebar. Area itu menjadi fokus dalam beberapa hari ke depan karena bertindak sebagai support kritis dalam jangka menengah.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE