Menu

Indeks Dolar: Pasca Data PMI, Siklus Mid-Term Ganti Arah?

Buge Satrio

Turun tajam sebanyak 1.74 persen di sepanjang pekan, Indeks Dolar kemungkinan mengkonfirmasi perubahan siklus jangka menengah hingga jangka panjang.

Dolar AS kembali lesu versus rival-rivalnya pada perdagangan Jumat (24/7/2020). Indeks Dolar (DXY) berakhir melemah 0.46 persen ke level 94.35 pascarilis serangkaian data PMI Zona Euro dan Inggris serta AS. Di sepanjang pekan, DXY tercatat turun sebanyak 1.74 persen. Ini termasuk aksi harga yang terbilang cukup dramatis dan kemungkinan besar mengindikasi atau mengkonfirmasi perubahan siklus jangka menengah hingga jangka panjang.

Sebelum melanjutkan, perlu dicatat bahwa pada siklus jangka pendek hingga jangka panjang atau dari time frame terkecil hingga terbesar, pergerakan DXY dan pasangan mata uang utama lainnya akan selalu berada dalam tiga kelompok fase seperti di bawah ini:

Uptrend/Downtrend ---- Consolidation/Correction/Sideways ---- Continuation/Reversal

Sekarang, mari kita bahas grafik bulanan atau time frame Monthly. Kita akan segera melihat di sana, sebuah candle pattern Spinning Top (Maret 2020) terbentuk saat berupaya mengejar breakout High Januari 2017. Seperti diketahui, Spinning Top umumnya mengindikasi risiko bearish. Trader yang menyimak price action biasanya juga membutuhkan konfirmasi tambahan untuk menegaskan risiko tersebut, yakni breakout Low dari candle pattern terkait. Selain itu, ada pula konfirmasi dari breakout channel dan pergerakan DXY di bawah MMA-30 (Monhtly Moving Average periode 30, sekarang di level 96.29) seperti pada gambar di bawah ini.

 

Pada grafik mingguan atau time frame Weekly, situasi agak sedikit berbeda tapi outlook-nya sama; negatif di bawah WMA-30 (Weekly Moving Average periode 30, sekarang di 98.24). Pergerakan indikator RSI juga serupa dengan grafik bulanan, sama-sama masih punya ruang untuk bergerak turun menuju teritori oversold . Price action atau candle pattern yang paling mencolok pada grafik mingguan adalah terbentuknya Inside Bar saat berupaya mengejar High Januari 2017. Konfirmasi (breakout Inside Bar) terjadi setelah DXY terkoreksi turun menembus level 97.45.

Dari dua grafik di atas, sulit untuk ditepis bahwa siklus jangka menengah hingga jangka panjang memang telah atau sedang berupaya berganti arah. Jika kita menyimak MA-30, maka DXY harus mampu naik melewati MMA-30 (96.29) dan WMA-30 (98.24) untuk mengubah outlook menjadi kembali positif.

Sementara itu, pada skala Daily (jangka pendek), sejauh ini price action masih belum menunjukkan indikasi bouncing untuk berkonsolidasi. Akan tetapi, tak ada salahnya bersiap untuk mengantisipasi skenario tersebut, lantaran indikator RSI Daily telah berada di area oversold.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE