Menu

Investor Lakukan Aksi Profit Taking, EUR/USD Anjlok

Rama Anandhita

EUR/USD berpotensi bearish setelah harga pada sesi perdagangan sebelumnya ditutup di bawah garis SMA 200.

Analisa Fundamental

Meskipun sempat menguat pasca meredanya tensi perang dagang AS-China, Dolar AS rupanya tengah diperdagangkan melemah terhadap Euro di sesi Asia. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk memulai kembali babak baru negosiasi perdagangan, dengan menunda pemberlakuan tarif baru pada impor barang masing-masing negara. Kesepakatan ini diambil saat keduanya saling bertemu di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, pekan lalu.

"Perjanjian perdagangan harus menjadi sebuah kesepakatan yang cenderung menguntungkan bagi kita, karena surplus perdagangan jangka panjang China atas AS yang besar selama bertahun-tahun," ujar Trump.

Berita tersebut sempat membuat pasar saham menguat. Namun, sentimen investor berbalik negatif pasca data manufaktur AS dirilis mengecewakan, di mana pertumbuhan kegiatan manufaktur negara tersebut dilaporkan melambat bulan lalu dan jatuh ke level terendah sejak September 2016.

Laporan pekerjaan AS selanjutnya akan dirilis pada Jumat (5/Juli) mendatang. Data NFP diproyeksikan akan naik 164,000 pada bulan Juni, rebound dari 75,000 di bulan sebelumnya.

 

Analisa Teknikal

Pasangan mata uang EUR/USD secara umum berada pada tren bearish, setelah sebelumnya diperdagangkan di bawah garis SMA 200. Adanya garis SMA 50 di bawah SMA 200 menjadi indikasi bahwa EUR/USD tengah berada pada kondisi bearish. Di samping itu, pergerakan harga yang masih tertahan di bawah Resistance 1.12995 turut menjadi indikasi lain bahwa pasangan mata uang ini kemungkinan masih berpotensi bearish.

 

Rekomendasi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE