Menu

Isu Tapering Masih Dominan, Emas Tunggu Notulen FOMC Dan Inflasi AS

Martin

Pekan lalu, harga emas melemah tipis pasca rilis data ketenagakerjaan AS. Minggu ini, notulen FOMC, data inflasi, dan penjualan ritel AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 8 Oktober 2021, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Setelah sempat menguat hingga level 1781.24 per troy ounce akhir pekan lalu, harga emas berbalik melemah dan ditutup pada level 1756.46. Harga penutupan ini lebih rendah 0.18% dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Apresiasi harga logam mulia disebabkan oleh laporan Non Farm Payrolls (NFP) yang hanya bertambah 194,000 jobs, jauh lebih rendah dari ekspektasi 490,000 jobs.

Namun, pasar juga melihat adanya revisi data NFP yang lebih tinggi selama 5 bulan sebelumnya. Tingkat pengangguran juga turun hingga 4.8%, terendah sejak bulan Maret 2020 (sebelum pandemi COVID-19 melanda AS). Selain itu, Senat AS telah meloloskan RUU pendanaan jangka pendek sehingga pemerintahan Biden terhindar dari risiko shutdown.

Meski pembahasan mengenai batas utang yang bisa menyebabkan default masih ditunda, namun yield (imbal hasil) obligasi pemerintah bertenor 10 tahun sudah mengalami kenaikan dan berdampak negatif pada harga emas.

Sebagian analis memperkirakan The Fed akan tetap mulai melakukan tapering atau pengurangan pembelian asset mulai bulan November tahun ini, meskipun data pertambahan tenaga kerja tidak sebagus seperti yang diharapkan. Pertimbangannya adalah laju inflasi yang tinggi dan untuk mencegah perekonomian overheat.

Untuk minggu ini, fokus perhatian pelaku pasar akan tertuju pada notulen meeting FOMC 22-23 September lalu, data inflasi, dan penjualan ritel AS bulan September. Survei yang dihimpun Kitco.com menunjukkan mayoritas pelaku pasar masih bersikap bullish untuk emas. Sekitar 57% pemain Wall Street memperkirakan pergerakan harga emas minggu ini akan bullish, 36% bearish, dan 7% lainnya netral atau sideways. Sementara itu, 53% pemain Main Street memperkirakan bullish, 32% bearish, dan 16% lainnya netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily


Dari penunjukan indikator trend, pergerakan harga masih cenderung bullish. Jika candle doji terkonfirmasi, kemungkinan akan terjadi koreksi bearish.

  1. Titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD masih berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OsMA berada di atas level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berganti warna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Untuk konfirmasi, buy jika kurva indikator RSI telah berada di atas center line (level 50.0). Support kuat ada pada level 1750 hingga 1720, sedangkan resistance kuat pada level 1780 hingga 1800.

Level pivot mingguan: 1761.16

Resistance: 1768.00 (61.8% Fibo Retracement) ; 1781.24 ; 1796.48 (50% Fibo Retracement) ; 1808.64 ; 1824.80 (38.2% Fibo Retracement) ; 1844.63 ; 1859.26 (23.6% Fibo Retracement) ; 1874.90 ; 1889.94 ; 1903.50 ; 1916.49 ; 1959.22 ; 1981.00 ; 2000.00 ; 2015.67 ; 2049.00 ; 2075.19.

Support: 1750.00 ; 1733.01 (76.4% Fibo Retracement) ; 1721.54 ; 1700.00 ; 1683.15 ; 1676.70 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1600.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1451.08.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OsMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE