Menu

Kehilangan Momentum Di Akhir Pekan, Dolar Lengser

Buge Satrio

Bias jangka pendek dan menengah Indeks Dolar masih negatif. Akibatnya, level terendah 6 bulan sedang terancam.

Sempat berupaya memperpanjang rebound menuju level tertinggi 22 Desember 2022, Greenback berbalik merosot tajam menyusul rilis data tenaga kerja dan PMI sektor jasa AS. Akibatnya, Indeks Dolar (DXY) melemah 1.18% ke posisi 103.91 pada penutupan perdagangan Jumat (6/Januari). Pelemahan ini mengikis penguatan di sepanjang pekan, sehingga DXY hanya mencatatkan kenaikan 0.40% secara mingguan.

 

DXY Daily

Bias dalam jangka pendek masih negatif sejauh ini. Level terendah 6 bulan di posisi 103.39 (Low 30 Desember 2022) sekarang kembali terancam, sejalan dengan indikator RSI yang parkir lagi ke wilayah negatif seteah sempat menyeberang ke teritori positif saat USD menguat.

Secara keseluruhan pada time frame Daily, skenario bearish continuation tak dapat diabaikan jika terjadi breakout di bawah 103.39. Beberapa analis Barat memperkirakan DXY masih akan berisiko melanjutkan pelemahan menuju level psikologis 100.00.

 

DXY Weekly

Bias dalam jangka menengah juga masih bearish. DXY sempat naik menembus kurva MA-50 (sekarang di level 104.54) dan 105.01 (38.2% retracement) untuk menetralisir outlook, tapi kemudian gagal mempertahankan posisi di atas area tersebut. Aksi harga ini membuat spike upper shadow yang terbilang lumayan panjang, mencerminkan respons sellers yang kuat. Sementara, indikator RSI terlihat cukup stabil di teritori negatif.

Kondisi teknikal di atas memperbesar risiko pelemahan DXY menuju level keseimbangan jangka menengah, yakni 101.99 (50% retracement).






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE