Menu

Kehilangan Momentum Upside, Indeks Dolar Berisiko Terkoreksi

Buge Satrio

DXY kehilangan tenaga untuk bergerak lebih tinggi. Upswing EUR/USD dan GBP/USD adalah kemungkinan yang tidak dapat diabaikan.

Dolar AS tampaknya tak lagi sanggup mendominasi perdagangan versus mata uang rival-rivalnya pada hari ini (07/April), setelah bergerak relatif stabil pada perdagangan kemarin. Barangkali, ada beberapa hal yang membatasi risk aversion sebagai penopang Greenback. Antara lain turunnya angka korban jiwa Covid-19 selama empat hari beruntun di Spanyol, dan langkah Jepang yang mengumumkan keadaan darurat nasional sekaligus mengucurkan stimulus berskala masif untuk mengatasi dampak ekonomi akibat wabah virus corona.

Pada analisa yang saya tulis sebelumnya, Indeks Dolar atau DXY membutuhkan akselerasi di atas 61.8 persen fibo retracement untuk mendorong momentum upside agar bisa berhadapan kembali dengan level 103.00. Namun, price action tidak mencerminkan hal itu. Kita bisa melihat pergerakan Euro dan Poundsterling versus Greenback pada perdagangan kemarin. Meski tertekan, downside EUR/USD dibatasi 1.07, begitu pula dengan downside GBP/USD yang dibatasi area 1.21.

Pada grafik Daily, hingga awal perdagangan sesi Eropa hari ini, aksi harga DXY menunjukkan kecenderungan untuk terkoreksi lebih rendah. Level psikologis 100.00 sekali lagi menjadi penting; breakout atau pergerakan DXY di bawah level ini mengindikasikan risiko penurunan lebih lanjut untuk mengancam DMA-30 (Daily Moving Average periode 30).

Jika skenario di atas terjadi, upswing EUR/USD menuju area 1.09 dan 1.10 adalah kemungkinan yang tidak dapat diabaikan. Upside GBP/USD untuk mengejar breakout 1.25 juga menjadi kemungkinan yang layak diperhitungkan.

Pada pukul 15:28 WIB, Indeks Dolar yang mengukur kinerja US Dollar terhadap enam mata uang utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CAD) berada di kisaran 100.10, lebih rendah 0.68 persen dari penutupan sebelumnya.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE