Menu

Kondisi Ekonomi Bergejolak, Harga Minyak Rentan Spekulan

Alpari

Volatilitas ekonomi saat ini membuat pasar waspada terhadap aksi spekulan di pasar minyak. Secara teknikal, WTI sudah tinggal menunggu break down Neckline dari Head & Shoulders.

alpari-asia.com - Pada perdagangan hari Selasa (4/12), minyak mentah diperdagangkan naik hingga pertengahan sesi Eropa. Pada akhirnya, komoditas ini diperdagangkan menurun kembali ke bawah level pembukaan di area USD53.00 per barel. Volatilitas kondisi ekonomi saat ini cenderung membuat pelaku pasar lebih berhati-hati terhadap spekulasi, karena permintaan minyak mentah tentu saja akan mengalami kondisi yang tidak pasti juga. Kami melihat saat ini pelaku spelukan cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena volatilitas ekonomi yang terjadi saat ini.

Secara teknikal, kami memperkirakan harga minyak mentah saat ini akan berpotensi untuk kembali melanjutkan penurunannya. Harga tampak sedang membentuk pola Head & Shoulders pada time frame H4. Jika pola tersebut terbentuk, proyeksi pergerakan Crude Oil akan memvalidasi penurunannya, terutama saat harga berhasil break down Neckline pada kisaran level USD52.14 per barel. Batas-batas pergerakan harga Crude Oil berjenis WTI ini tercatat pada kisaran USD56.62 per barel sampai dengan 58.82 per barel. Range tersebut bisa menjadi batasan resistance. Sedangkan untuk level kisaran harga USD 51.69 per barel sampai 49.48 per barel akan menjadi Support Area.

 


Rino Purbono
Analyst – Alpari Research & Analysis Ltd

Rino Purbono merupakan seorang analis market asli Indonesia. Ia mempunyai pengalaman di dunia trading forex sejak tahun 2000. Ia pernah menulis buku mengenai forex market. Pernah menjadi trainer dan profesional edukasi forex market untuk broker lokal. Pernah menulis analisa market untuk media lokal bahkan nasional seperti Media Indonesia. Ia aktif memberikan rekomendasi teknikal analisis untuk client secara harian dan analisa mingguan khusus untuk komoditi.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE