Menu

Minyak Berupaya Rebound Meski Prospek Permintaan Suram

Rama Anandhita

Harga minyak berupaya rebound di tengah suramnya prospek permintaan akibat melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan konflik perdagangan.

Analisa Fundamental

Harga minyak pada perdagangan sesi Asia hari ini (15/Oktober) tampak terkoreksi. Munculnya laporan bahwa AS dan China masih harus menyelesaikan beberapa hal sebelum mencapai kesepakatan perdagangan parsial, menjadi alasan koreksi emas hitam hari ini.

Bloomberg melaporkan bahwa China ingin mengadakan pembicaraan lebih lanjut sehubungan dengan hasil negosiasi pertama pekan lalu. Kabar tersebut kontras dengan pendapat Presiden AS bahwa kedua belah pihak telah mendekati kata sepakat. Pun, Bloomberg menambahkan bahwa sekalipun kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan, tarif yang saat ini sudah ada tidak akan dibatalkan. Alhasil, pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat hal tersebut diperkirakan tetap menjadi sentimen negatif bagi harga minyak.

Fokus perhatian investor selanjutnya tertuju pada data persediaan minyak mentah mingguan AS yang akan dirilis Rabu (16/Oktober) besok. Berdasarkan data dari Energy Information Administration, persediaan minyak AS selama empat minggu terakhir telah meningkat 9.5 juta barel.

 

Analisa Teknikal

Pergerakan harga minyak tampak masih berada di atas garis SMA 200 yang mengindikasikan tren bullish. Selain itu, tren yang cenderung tertahan di sekitar garis SMA 200 diprediksi akan mengalami rebound dalam beberapa sesi perdagangan selanjutnya.

 

Rekomendasi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE