Menu

Minyak Naik Lagi Setelah Trump Keluar Dari Perjanjian Nuklir Iran

ACY

Harga Minyak WTI ditutup di atas USD70 untuk pertama kalinya sejak akhir 2014 dan masih melaju dalam channel naik, meski mungkin akan mundur sedikit.

West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Juni memperpanjang kenaikannya sedikit, tetapi ditutup di atas USD70 untuk pertama kalinya sejak akhir 2014. Level rendah intraday kemarin sempat tembus Moving Average 20-Day ke USD67.62, tetapi kemudian berbalik naik lagi dengan dukungan MA-20 tersebut.

Harga intraday WTI diperdagangkan pada USD70.60 per barel pada pukul 11:24 AM di Sydney, dan dapat mengalami kenaikan moderat setelah Presiden Donald Trump mengatakan AS akan menarik diri dari perjanjian tahun 2015 yang membatasi program nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi atas Republik Islam tersebut. Keputusan Trump membuka babak baru yang dipenuhi ketidakpastian bagi Timur Tengah.

Keputusan Presiden Trum untuk menerapkan sanksi kembali atas Iran, cenderung mengetatkan sisi suplai pasar minyak dan bisa menggagalkan berbagai kesepakatan dagang senilai milyaran Dolar AS. Namun, perhatian saat ini terletak pada bagaimana sanksi semacam itu akan berdampak bagi perekonomian AS dan dunia secara keseluruhan.

Kenaikan harga minyak bisa mendorong laju CPI di Amerika Serikat. Sekarang saja Data Core CPI telah mencapai 2.1 persen, lebih tinggi dibanding target yang telah ditentukan oleh Fed; sehingga kemungkinan dapat membuatnya menaikkan suku bunga lebih cepat dibanding ekspektasi.

Mengenai apakah momentum kenaikan harga minyak akan berkelanjutan atau tidak, ACY menilai perlu diperhatikan rapat OPEC berikutnya pada bulan Juni. Pada saat itu, akan diputuskan apakah kesepakatan pemangkasan output akan diperpanjang hingga tahun 2019, setelah kadaluwarsa pada akhir tahun 2018.

 

 

Outlook Teknikal WTI

Pada grafik Daily, kita bisa melihat pergerakan naik yang kuat dan terus menerus pada WTI. Dalam sudut pandang lebih luas, reli telah berlangsung selama nyaris setahun.

 

Grafik WTICOUSD Daily

 

Sebagaimana ditampilkan pada grafik, pergerakan naik berlangsung dalam channel yang terbentuk sejak Februari. Karena batas atas Channel mencegah harga untuk breakout, maka ACY memperkirakan WTI akan cenderung mundur sedikit pada jangka waktu sangat pendek hingga mencapai support pada MA20. Namun, bila breakout benar-benar terjadi, maka dapat memicu kenaikan dengan laju lebih cepat.

Dengan memantau juga indikator CCI (14), nampak bahwa pergerakan mundur didukung pula oleh ambang 100. Jika indikator CCI mundur lagi ke area jenuh beli (overbought), maka aksi jual bisa menjadi opsi berikutnya bagi investor.

 

 

 

 


ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.

 






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE