Menu

Outlook Indeks Dolar Jelang Rilis Data Jobless Claims AS

Buge Satrio

Klaim pengangguran AS akan menjadi fokus pasar pada hari ini, menyusul lockdown sejumlah kota besar di negeri tersebut akibat wabah virus corona.

Greenback sejauh ini masih berkonsolidasi dalam gerak menurun terhadap sejumlah mata uang rival-rivalnya, menjelang data klaim pengangguran AS yang akan dirilis malam nanti (WIB). Data ini akan menjadi penting bagi para investor dan diperkirakan berdampak tinggi mempengaruhi sentimen pasar.

Seperti yang telah diketahui, pandemi Covid-19 menyebabkan PMI (versi Markit) sektor jasa dan manufaktur AS yang dirilis Selasa (24/3) lalu terkontraksi ke level terburuk sejak krisis keuangan 2008/2009. Akibatnya, pengangguran dipastikan meningkat secara drastis. Ekonom memperkirakan klaim pengangguran mencapai angka 1648K.

Di sisi lain, kita pun mengetahui bahwa pemerintah dan Senat AS baru saja menyepakati paket stimulus yang jumlahnya mencapai US$2 triliun. Ini angka yang jumlahnya benar-benar fantastis dalam sejarah ekonomi modern AS. Sebagian dari paket tersebut akan digunakan untuk bantuan langsung secara tunai bagi para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja, akibat lockdown di sejumlah kota besar yang diberlakukan untuk menghambat penyebaran virus Corona lebih lanjut.

Pada grafik H4 di bawah ini, tampak bahwa Indeks Dolar (DXY) sedang berkonsolidasi dalam gerak yang menurun, setelah sebelumnya membukukan reli tajam selama lebih dari 2 pekan terakhir hingga hampir menabrak level puncak 103.82 (High Januari 2017).

Temporary minor support trendline telah berhasil diterobos, tapi konsolidasi DXY cenderung berada dalam lintasan Flag Pattern yang umumnya menyimpan risiko bullish continuation . Kecuali DXY turun tegas menembus 50 persen Fibo Retracement (level 98.79), pattern ini kemungkinan masih akan tetap valid.

Pada hari Kamis (26/Maret) pukul 16:14 WIB, Indeks Dolar yang mengukur kinerja USD terhadap enam mata uang utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF) tercatat berada di kisaran 100.40, lebih rendah 0.53 persen dari penutupan sebelumnya.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE