Menu

Outlook Mingguan Indeks Dolar, EUR/USD, GBP/USD & USD/JPY

Buge Satrio

Dolar AS makin jauh mendaki di sepanjang pekan (17-21 Oktober) ke level tertinggi 8 bulan yang didukung oleh meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS sebelum tahun 2016 berakhir.

Dolar AS makin jauh mendaki di sepanjang pekan (17-21 Oktober) ke level tertinggi 8 bulan yang didukung oleh meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS sebelum tahun 2016 berakhir, atau di penghujung tahun ini.

Di perdagangan akhir pekan (21 Oktober) Indeks Dolar terapresiasi 0.34% dan disepanjang pekan mencetak kenaikan 0.63%, yang juga didukung oleh komentar bernada hawkish Presiden Fed New York (Rabu 19 Oktober), William Dudley, yang memberikan indikasi kemungkinan kenaikan Fed’s Rate di akhir tahun jika ekonomi tetap bertahan di jalur pertumbuhan yang membaik.

Di sisi yang berbeda, sentimen terhadap Euro menjadi rentan setelah Presiden ECB, Mario Draghi, mengatakan (Kamis 20/10) bahwa penyesuaian program stimulus untuk perbankan dapat dimulai di bulan Desember tahun ini.

Alhasil, pekan lalu Euro lebih tertekan ketimbang Sterling. Di sepanjang pekan Euro terdepresiasi atau turun 0.8% terhadap Dolar, sementara Poundsterling malah naik 0.3% versus Dolar.

Sementara itu, Yen menguat terhadap major currencies rival-rivalnya, selain karena akibat lemahnya rilis beberapa data penting China, juga karena Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda, mengatakan (Jumat 21 Oktober) bahwa bank sentral Jepang kemungkinan akan memundurkan waktu pencapaian target inflasi.

Meskpun Dolar sempat unggul terhadap Yen pada hari Kamis 20 Oktober (naik 0.4%), Dolar terkoreksi atau turun 0.39% terhadap Yen di sepanjang pekan.

 

Indeks Dolar

Didukung support 17 Oktober (98.16) dan 25 Juli (97.56), Indeks Dolar masih berpeluang bullish untuk mengejar level tertinggi bulan Januari (99.83).meskipun indikator RSI dalam sepekan terakhir justru mulai berada dalam kondisi divergensi yang meningkatkan risiko pullback/korektif dalam waktu dekat.

Penurunan di bawah High 17 Oktober atau di bawah turning-line Tenkan-sen (saat ini di level 97.84) dapat menjadi indikasi awal pergerakan korektif, tapi jika mengingat spekulasi kenaikan Fed’s Rate di bulan Desember yang terus meningkat, maka agak sulit untuk mengharapkan Indeks Dolar terkoreksi cukup jauh, ke level 50% retracement misalnya.

 

EUR/USD

Breakout di bawah Triangle, harga makin terpuruk setelah ECB press conference untuk berhadapan dengan support 1.0821 (Low Maret 1.0821). Pair ini masih berisiko bearish dalam jangka pendek/menengah selama bergerak di bawah 1.0910 (Low 24 Juni).

Bouncing/koreksi adalah kemungkinan yang tidak dapat diabaikan mengingat bahwa indikator RSI sudah berada di area oversold mulai dari jangka pendek hingga menengah. Namun demikian, sentimen fundamental yang terjadi belakangan ini tampaknya akan membatasi bouncing tersebut.

Konfirmasi terhadap level resisten terdekat dibutuhkan (1.0910, 1.0948 & 1.1042), dan strategi sell on rallies (mencari posisi sell ketika harga terkoreksi naik) masih lebih bijak dalam jangka menengah, sementara strategi buy/sell (scalping) tetap masih dimungkinkan dalam perdagangan intraday, tentu saja dengan memperhatikan Support/Resisten jangka pendek, dan yang terpenting adalah dengan mencermati price action yang membentuk candle pattern atau price action terhadap level-level S/R terutama setelah rilis data-data penting.


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

 

GBP/USD

Meski berada dalam tekanan, penutupan di akhir pekan yang lebih tinggi (Higher Low) ketimbang awal pekan, adalah indikasi awal fase konsolidatif yang juga ini juga didukung oleh indikator RSI. Tapi pergerakan korektif, jika memang terjadi, tampaknya masih akan dibatasi situasi fundamental yang membebani permintaan terhadap Poundsterling.

Penutupan harga di atas level turning-line Tenkan (1.2231) diharapkan dapat membuka peluang fase konsolidasi tersebut, untuk setidaknya menguji level 23.6% retracement (1.2260/75).

Strategi sell on rallies masih lebih bijak dalam jangka menengah, mengingat bahwa level psikologis 1.2000 belum benar-benar tersentuh setelah penurunan yang mencetak Low 1.2030 (7 Oktober). Sementara buy/sell atau scalping jangka pendek/intraday tetap masih dimungkinkan, tentu saja dengan memperhatikan price action terhadap level-level S/R terdekatnya.

Sebagai catatan, Morgan Stanley menargetkan 1.21 di akhir tahun dan 1.15 di kwartal pertama tahun 2017 dalam portofolio perdagangan jangka menengah/panjang. Analis Goldman Sachs kurang lebih berpandangan sama, bahwa GBP/USD masih berisiko bearish hingga 7% dalam jangka menengah/panjang.

Saya sendiri dalam beberapa pekan belakangan ini lebih suka menunggu respon market terhadap data-data Inggris sebelum memutuskan mengambil posisi entri short-term atau entri jangka pendek terhadap GBP/USD dan EUR/GBP, sambil menyimak berita-berita atau artikel terkini yang berkaitan dengan "hard brexit".

 

USD/JPY

Sejauh ini dalam 3 hari terakhir, harga masih berkutat mondar-mandir di atas/bawah Tenkan-sen 103.89. Tapi penutupan harga di atas support dinamis flat Senkou-span 103.50 tetap menjaga kemungkinan memperpanjang bullish jangka menengah setelah USD/JPY keluar dari lintasan Descending Triangle.

Menyimak berbagai data ekonomi dan berita fundamental terkait dengan kebijakan BOJ dan pemerintah Jepang sebaiknya tetap dilakukan, dengan ekspektasi yang makin meningkat terhadap kemungkinan BOJ/pemerintah Jepang melakukan tindakan tambahan untuk memicu pertumbuhan inflasi Jepang.

Data ekonomi dari China juga layak diperhatikan karena dapat memicu sentimen jangka pendek terhadap Yen. Data China yang lemah misalnya, malah berisiko memicu permintaan terhadap Yen yang mengakibatkan Yen menguat, karena China adalah negara dengan ekonomi yang terbesar kedua di dunia.

Sementara secara teknikal, dari sekumpulan level support statis dan dinamis terdekat, 103.00/102.80 adalah area support yang tetap menjaga risiko bullish dalam jangka menengah. Strategi buy dips (mencari posisi buy sedekat mungkin dengan area support 103.00/102.80) sementara ini masih lebih bijak dalam perdagangan jangka menengah.

Posisi buy/sell dalam perdagangan intraday/jangka pendek masih dimungkinkan, dengan memperhatikan aksi harga atau price action terhadap level 104.62, 104.46, 104.18, 103.89, 103.50, 103.31, 103.00 dan 102.80.


Dodi

mantap sobat Buge satrio analisanya sangat bermanfaat





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE