Menu

Pasca CPI AS, USD Terdesak ke Level Terendah 2 Pekan

Buge Satrio

Indeks Dolar gagal bertahan di atas level 91.00 dan kehilangan momentum bullish. Skenario chart pattern Bearish Flag tidak dapat diabaikan.

Dolar AS masih tertekan versus beberapa mata uang utama lainnya di sesi Asia hari Kamis (11/Desember), setelah kemarin ditutup melemah tipis pasca rilis data inflasi (CPI). Indeks Dolar (DXY) yang mewakili kinerja USD, bergerak turun mendekati level terendah 2 pekan dan kini rentan melemah lebih jauh.

Pada grafik Daily, alih-alih memperpanjang rebound setelah pola Inverse Head and Shoulders terdeteksi pekan lalu, DXY kehilangan momentum untuk mengejar level 92.00 dan kemudian merosot di bawah 91.00. Dolar AS berhadapan dengan skenario chart pattern Bearish Flag yang rasa-rasanya sulit diabaikan, setidaknya untuk sementara ini.

DXY saat ini tengah berkutat sedikit di bawah DMA-30 (Daily Moving Average periode 30, sekarang berlokasi di 90.43). Sementara, indikator RSI turun di bawah level keseimbangannya. Kecuali DXY mampu naik dan bertahan di atas level 91.00, maka penutupan candlestick Daily di bawah MA-30 akan memperbesar risiko breakout dari chart pattern tersebut. Level 90.05 (Low 22 Januari) dan 89.73 (Low 17 Desember 2020) berada di bawah ancaman, sekaligus pintu gerbang untuk membuka jalan menuju support kritis jangka pendek/menengah 89.21 (Low 6 Januari).

Indeks Dolar saat ini (pukul 13:15 WIB) tercatat berada di kisaran 90.36, turun 0.07 persen dari penutupan sebelumnya.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE