Menu

Pasca NFP, Indeks Dolar Dibayangi Spinning Top

Buge Satrio

Greenback menguat 1.2 persen dalam sepekan versus beberapa mata uang rival utamanya. Namun, kemunculan Spinning Top H4 memperbesar risiko koreksi pasca NFP.

Bergerak menguat sejak sesi Asia pada perdagangan Jumat (5/Maret), Dolar AS malah mandek setelah rilis data ketenagakerjaan AS di sesi New York. Bisa jadi, pelaku pasar telah memprediksi naiknya NFP Februari yang melompat jauh di atas ekspektasi. Ini lantaran data-data PMI (sektor jasa dan manufaktur) telah menunjukkan ekspansi ekonomi yang memberikan indikasi positif bagi outlook pasar tenaga kerja.

Meski tak mampu parkir di atas level 92.00, Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kinerja Dolar AS berhasil membukukan penguatan selama tiga hari berturut-turut dan ditutup di level 91.98 pada akhir perdagangan. Sehingga, dalam sepekan, DXY melaju positif sejauh 1.2 persen. Ini adalah kenaikan mingguan tertinggi sejak Januari lalu.

 

DXY H4: Waspadai Spinning Top

Seperti yang Anda lihat pada grafik H4 di atas, reli DXY terhadang dan Spinning Top terbentuk di area resistance setelah rilis data NFP. Umumnya, candle pattern itu memperbesar risiko koreksi atau bearish. USD pun berisiko melemah dalam beberapa hari ke depan. Skenario ini valid kecuali candlestick H4 ditutup dan berakselerasi lebih tinggi di atas level 92.00.

 

DXY Daily: Bias Jangka Pendek Masih Positif

Bergerak di atas DMA-30 (Daily Moving Average periode 30, sekarang di level 90.71), DXY tentu masih punya peluang untuk "merusak" lintasan ascending channel. Tapi yang barangkali jadi masalah adalah indikator RSI saat ini sedang berada di value tertinggi sejak September 2020. Sehingga, penutupan candlestick Daily di atas level 92.00 tampaknya memang benar-benar dibutuhkan dalam jangka pendek. Sebaliknya, kegagalan untuk bertahan di atas level itu justru mendukung skenario Spinning Top pada time frame H4.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE