Menu

Pejabat The Fed Hawkish, Harga Minyak Kembali Turun

Rama Anandhita

Harga minyak dibayangi aksi jual dan berpotensi turun ke sekitar 74.00 setelah adanya serangkaian pernyataan hawkish dari pejabat The Fed.

Analisa Fundamental Minyak

Harga minyak WTI turun ke sekitar level $74 per barel setelah pernyataan hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve meredam berita positif dari prospek permintaan minyak China.

Ketua The Fed San Fransisco, Mary Daly, mengatakan jika bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga ke atas level 5%. Raphael Bostic dari The Fed Atlanta bahkan lebih detail lagi; ia mengutarakan jika The Fed harus menaikkan suku bunga ke atas level 5% pada awal kuartal kedua dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama.

Terlepas dari katalis tersebut, China baru-baru ini memberikan kuota impor yang besar untuk kilang dan trader pada tahun 2023. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi melonjaknya pertumbuhan ekonomi China pasca mengakhiri kebijakan COVID yang ketat. Namun dalam waktu dekat, investor akan mewaspadai risiko lonjakan kasus COVID di China sehubungan dengan libur Imlek.

 

Analisa Teknikal Minyak

Setelah gagal bertahan di atas level $75 per barel, harga minyak kembali dibayangi aksi jual. Posisi harga juga sudah diperdagangkan di bawah indikator Supertrend yang merupakan indikasi bearish. Dalam jangka pendek, aksi jual minyak kemungkinan masih akan berlanjut dan membawa harga turun ke sekitar level 74.00. Skenario ini akan bertahan selama minyak belum mampu naik di atas area Resistance 74.87-75.30.

 

Rekomendasi

 

Skenario Alternatif

Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke atas level 75.30.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE