Menu

Penguatan Rupiah Terhalang Corona, Nantikan Statement BI Pekan Ini

Martin

Minggu lalu, Rupiah bergerak sideways dengan kecenderungan melemah akibat isu virus corona yang masih belum berakhir. Minggu ini, isu corona dan Statement BI akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 14 Februari 2020, dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Sepanjang pekan lalu, Rupiah bergerak sideways sebelum ditutup pada level 13675.00 per USD, sama dengan harga penutupan minggu sebelumnya. Di awal pekan, Rupiah sempat melemah hingga menyentuh level 13730 akibat defisit Current Account yang membengkak, tetapi berbalik menguat menyusul risk appetite pelaku pasar seiring dengan meredanya isu virus corona.

Namun, pelaku pasar kembali khawatir akan semakin meluasnya wabah virus corona, setelah pemerintah China melaporkan jumlah korban yang bertambah menyusul revisi metode perhitungan yang selama ini digunakan. Hal ini menyebabkan mayoritas mata uang Asia termasuk Rupiah berbalik melemah, akibat kekhawatiran risiko terhadap perlambatan ekonomi China. Tidak hanya di pasar uang, tetapi pasar modal di Asia juga terkena imbas kekhawatiran investor.

Untuk minggu ini, pergerakan mata uang Garuda masih akan dipengaruhi oleh perkembangan isu virus corona. Data penting dari dalam negeri adalah suku bunga dan Statement Bank Indonesia (BI), serta neraca perdagangan bulan Januari. Diperkirakan, BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level +5.00%, sementara defisit neraca perdagangan diperkirakan akan membengkak sebesar USD0.27 miliar.

Secara teknikal, Rupiah masih cenderung melemah dengan resistance kuat pada level 13730.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 17 Februari 2020:

 

Kamis, 20 Februari 2020:


Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini: Notulen FOMC, Flash Manufacturing PMI, PPI, indeks Philly Fed Manufacturing dan pidato beberapa pejabat The Fed.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily:

Dari penunjukan indikator trend, pergerakan USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah masih cenderung melemah):

  1. Harga berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD masih berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Jika ingin konfirmasi, buy setelah kurva indikator RSI berada di atas center line (level 50.0), dan harga menembus kurva resistance EMA 21. Resistance kuat pada level 13730 hingga 13800.

Level Pivot mingguan: 13683.33

Resistance: 13730.00 ; 13786.12 (38.2% Fibo Retracement) ; 13852.41 (50% Fibo Retracement) ; 13918.69 (61.8% Fibo Retracement) ; 13967.00 ; 14002.00 (76.4% Fibo Retracement) ; 14045.00 ; 14080.00 ; 14135.00 ; 14180.00 ; 14217.00 ; 14280.00 ; 14312.00 ; 14355.00 ; 14435.00 ; 14475.00 ; 14525.00 ; 14600.00 ; 14650.00 ; 14721.83 ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support: 13665.00 ; 13624.00 ; 13572.50 ; 13543.50 ; 13500.00 ; 13489.43 ; 13400.00 ; 13328.84 ; 13263.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE