Menu

Persediaan Minyak AS Melimpah, Harga Minyak Kian Tertekan

Rama Anandhita

Melimpahnya persediaan minyak AS serta ketidakpastian negosiasi dagang AS-China membuat harga minyak semakin terpuruk.

Analisa Fundamental

Meningkatnya persediaan minyak AS serta kembali mencuatnya ketidakpastian negosiasi AS-China membuat minyak berlanjut bearish. Harga minyak ditutup melemah sebesar 1.35% menjadi $54.13 per barel, setelah EIA melaporkan bahwa persediaan minyak mentah mingguannya meningkat 5.7 juta barel.

Selain itu, pelemahan harga minyak juga disinyalir karena Bloomberg melaporkan keraguan para pejabat China mengenai tercapainya kesepakatan perdagangan jangka panjang yang komprehensif dengan AS. Sebaliknya, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS dan China tengah mencari lokasi untuk menandatangani kesepakatan perdagangan fase satu dalam cuitan Twitternya kemarin malam.

"China dan AS sedang berupaya memilih lokasi untuk menandatangani kesepakatan dagang fase satu (yang berisi sekitar 60% dari total kesepakatan), setelah APEC di Chili dibatalkan. Lokasi baru akan segera diumumkan. Presiden Xi dan Presiden Trump akan melakukan penandatanganan!", cuit Trump.

 

Analisa Teknikal

Harga minyak ini masih tertekan di bawah garis SMA 200, yang mengindikasikan bahwa minyak tengah berada pada kondisi bearish. Serangkaian tren negatif pada si emas hitam ini diperkirakan masih akan berlanjut, terutama jika harga terus bertahan di bawah area Resistance 54.46-54.90.

 

Rekomendasi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE