Menu

Potensi Penguatan Rupiah Didukung Stimulus AS Dan Vaksinasi

Martin

Sempat melemah, pekan lalu Rupiah berbalik menguat akibat data perdagangan RI, stimulus AS, dan pernyataan dovish Ketua The Fed. Minggu ini, Statement BI dan pidato Biden akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 15 Januari 2021, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Pekan lalu, Rupiah sempat melemah hingga level 14217.50 per US Dollar, sebelum akhirnya berbalik menguat dan mengakhiri perdagangan pada 14020. Harga penutupan tersebut lebih rendah 0.3% dibandingkan minggu sebelumnya. Di awal pekan, mata uang Garuda mengalami depresiasi akibat lonjakan indeks USD. Selain itu, data penjualan ritel Indonesia bulan November yang merosot hingga -16.3% juga mendukung pelemahan Rupiah.

Namun, surplus neraca perdagangan RI bulan Desember yang dirilis belakangan menyebabkan Rupiah berbalik menguat. Sentimen positif datang dari pertumbuhan nilai ekspor yang naik hingga 14.6% y/y, disumbang oleh meningkatnya harga komoditi andalan seperti batu bara, minyak kelapa sawit, tembaga, dan aluminium.

Dari luar negeri, faktor yang mendukung penguatan Rupiah adalah pengumuman rencana paket stimulus fiskal AS senilai USD1.9 triliun, dan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang mengkonfirmasi bahwa tingkat suku bunga AS akan dipertahankan pada level rendah dalam waktu dekat.

Minggu ini, Rupiah diperkirakan masih cenderung menguat dan berpeluang kembali berada di bawah level 14000 per US Dollar. Selain stimulus fiskal AS, dimulainya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Tanah Air akan mendukung penguatan mata uang Garuda.

Data dan peristiwa penting yang akan berdampak pada pergerakan Rupiah minggu ini adalah Statement Bank Indonesia mengenai suku bunga bulan Januari, dan pidato Presiden terpilih AS pada pelantikannya tanggal 20 mendatang. Support kuat Rupiah ada pada level 13862 hingga 13800.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Rabu, 20 Januari 2021:

 

Kamis, 21 Januari 2021:

Data dan peristiwa penting dari luar negeri: GDP China, Manufacturing PMI dan Jobless Claims AS, serta pidato Presiden AS terpilih Joe Biden.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily:

Dari penunjukan indikator trend dan momentum berikut, pergerakan USD/IDR masih cenderung bearish (Rupiah masih cenderung menguat), menyusul terbentuknya doji candle:

  1. Harga berada di bawah kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  3. Kurva indikator RSI berada di bawah center line (level 50.0).
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna merah yang menunjukkan sentimen bearish.
  5. Penutupan harga terakhir berada di bawah level pivot mingguan (weekly pivot).

Jika ingin konfirmasi, sell ketika kurva indikator MACD telah berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di bawah level 0.00.

Level pivot mingguan: 14085.33

Resistance: 14052.00 ; 14123.66 (23.6% Fibo Retracement) ; 14183.00 ; 14285.72 (38.2% Fibo Retracement) ; 14416.74 (50% Fibo Retracement) ; 14547.75 (61.8% Fibo Retracement) ; 14635.00 ; 14709.59 (76.4% Fibo Retracement) ; 14800.00 ; 14879.00 ; 14974.00 ; 15190.00 ; 15400.00 ; 15580.00 ; 15640.00 ; 15785.00.

Support: 13992.50 ; 13935.00 ; 13862.50 ; 13800.00 ; 13577.00 ; 13248.00 ; 13082.00 ; 13000.00 ; 12834.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA55 ; Bollinger Bands (20,2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE