Menu

Prospek Permintaan Suram, Harga Minyak Kian Terpuruk

Rama Anandhita

Prospek permintaan yang suram ditambah belum berakhirnya perang harga antara Arab Saudi dan Rusia membuat harga minyak kian tertekan. Hingga analisa ini ditulis, minyak tengah berada di sekitar level psikologis $20 per barel.

Analisa Fundamental

Harga minyak terus merosot di tengah suramnya prospek permintaan minyak akibat wabah virus Corona. Menurut jajak pendapat Reuters, permintaan minyak global diperkirakan akan menyusut 15 juta hingga 20 juta barel per hari. Kondisi ini dipicu oleh semakin banyaknya negara yang memberlakukan dan memperpanjang lockdown guna membatasi penyebaran virus COVID-19.

Selain itu, anjloknya harga minyak juga dipengaruhi oleh perang harga Arab Saudi-Rusia. Kedua negara dikabarkan belum menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi pasokan minyak. Di tengah kemerosotan harga minyak saat ini, salah seorang delegasi mengatakan kepada Bloomberg bahwa negara-negara anggota OPEC (termasuk di antaranya adalah Arab Saudi) menentang untuk mengadakan panel darurat mengenai anjloknya harga minyak.

 

Analisa Teknikal

Harga minyak kembali anjlok ke sekitar level psikologis $20 per barel. Indikator MACD kembali bergerak di bawah zero line; mengindikasikan bahwa tren pergerakan harga minyak sedang bearish. Namun, pergerakan harga yang cenderung tertahan di sekitar level $20 diperkirakan dapat mendorong harga ke atas area Resistance 21.84-22.99 terlebih dahulu, sebelum akhirnya kembali turun ke sekitar level psikologis $20 atau lebih rendah.

 

Rekomendasi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE