Menu

Proyeksi USD/JPY Di Tengah Panasnya Konflik Dagang AS-China

Rama Anandhita

USD/JPY berkonsolidasi ke sekitar level 106. Namun, harga diperkirakan masih berpotensi tertekan seiring belum meredanya tensi konflik dagang AS-China.

Analisa Fundamental

Alih-alih mereda, hubungan perdagangan antara AS-China pasca pertemuan pekan sebelumnya rupanya kian memanas. Perseteruan ini diawali dari keputusan Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif tambahan pada produk impor asal China sebesar 10% per 1 September mendatang. Tak mau diam saja, China lantas membalas keputusan AS dengan mendevaluasi mata uangnya. Akibatnya, permintaan akan mata uang safe haven seperti Yen Jepang meningkat, sementara USD/JPY semakin terperosok ke level 105.

Tak terima China lakukan devaluasi mata uang Yuan, AS kembali membalas dengan melabeli China sebagai manipulator mata uang. Bank Sentral China (PBOC) pun membalas dengan mengatakan bahwa keputusan AS tersebut merupakan perilaku yang membahayakan orang lain juga diri sendiri.

"Keputusan AS melabeli China sebagai manipulator mata uang tak hanya merusak tatanan keuangan internasional, tetapi juga memicu gejolak pasar keuangan. Hal ini dapat menghambat perdagangan internasional serta pemulihan ekonomi global, yang tentunya akan sangat merugikan," pungkas PBOC.

 

Analisa Teknikal

Secara keseluruhan, tren pergerakan USD/JPY berada pada kondisi bearish kuat. Hingga analisa ini ditulis, harga masih tertahan di sekitar garis SMA 50, tetapi berada di bawah SMA 100 dan SMA 200. Pergerakan harga juga masih bertahan di bawah level Resistance 106.650, yang merupakan indikasi bahwa pasangan mata uang ini kemungkinan masih berpotensi bearish.

 

Rekomendasi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE