Menu

Resesi Global Mengancam, Emas Diprediksi Masih Bullish

Martin

Minggu lalu, harga emas kembali menguat akibat meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia. Minggu ini, emas diperkirakan masih bullish akibat kekhawatiran akan resesi global.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar hingga akhir minggu lalu (3 Juli 2020), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, harga emas kembali ditutup menguat 0.26% pada level USD1774.43 per troy ounce. Kenaikan tersebut dipicu oleh meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia, yang menimbulkan kekhawatiran terhadap resesi akibat merosotnya pertumbuhan ekonomi global. Meski demikian, harga logam mulia sempat mengalami koreksi hingga level 1757 akibat data tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan.

Non Farm Payrolls (NFP) AS bulan Juni kembali mencetak rekor tertinggi sebesar 4.8 juta jobs, sementara tingkat pengangguran turun ke 11.1% dibandingkan bulan sebelumnya yang 13.3%. Namun, membaiknya data tenaga kerja seiring dengan pembukaan kembali aktivitas ekonomi tersebut diperkirakan tidak mempengaruhi rencana The Fed untuk mengucurkan stimulus.

Apresiasi harga emas didukung oleh prediksi pertumbuhan ekonomi global dari IMF. Pada proyeksi terbarunya, IMF memperkirakan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi sebesar 4.9% (atau -4.9%) pada tahun ini, lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi bulan April lalu yang -3.0%.

Pekan ini, permintaan safe haven diprediksi masih tinggi, menyusul kekhawatiran investor akan resesi global dan stimulus besar-besaran bank sentral yang diperkirakan akan berdampak pada naiknya inflasi. Data dan peristiwa penting minggu ini adalah RBA meeting, ISM Non Manufacturing, dan PPI AS.

Survei yang dilakukan Kitco.com menunjukkan bahwa untuk minggu ini, sekitar 70% pemain Wall Street memperkirakan harga emas masih akan bullish, 18% bearish, dan 12% netral atau sideways. Sementara itu, 66% pemain Main Street memperkirakan emas bullish, 19% bearish, dan 14% netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily


Sepanjang pekan lalu, XAU/USD bergerak korektif sideways. Dari penunjukan indikator trend dan momentum berikut ini, saat pergerakan harga masih cenderung bullish:

  1. Harga berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands dan kurva support EMA21.
  2. Titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD masih berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  4. Kurva indikator RSI berada di atas center line (level 50.0).
  5. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Resistance kuat berada pada level 1793 (sekitar 61.8% Fibo Expansion) hingga 1800, sedangkan support kuat pada level 1746 (sekitar 38.2% Fibo Expansion).

Level Pivot mingguan: 1773.59

Resistance: 1793.13 (61.8% Fibo Expansion) ; 1822.71 (76.4% Fibo Expansion) ; 1868.81 (100% Fibo Expansion) ; 1916.17 (123.6% Fibo Expansion).

Support: 1769.62 (50% Fibo Expansion) ; 1746.10 (38.2% Fibo Expansion) ; 1717.32 (23.6% Fibo Expansion) ; 1700.00 ; 1670.60 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1607.00 ; 1588.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1450.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE