Menu

Risk Aversion Membuat Emas Kian Berkilau

Rama Anandhita

Meski tergelincir di awal sesi Eropa, tetapi emas diperkirakan masih berpotensi menguat di tengah serangkaian sentimen negatif.

Analisa Fundamental

Emas tengah terkoreksi meski sebelumnya sempat naik hingga level 1,550. Kenaikan logam mulia ini terjadi menyusul anjloknya bursa saham global. Selain itu, adanya potensi resesi pasca terjadinya inversi kurva yield Treasury AS serta masih memanasnya sengketa perdagangan AS-China menjadi faktor pendukung penguatan emas.

Polemik perang dagang yang tak kunjung usai semakin meningkatkan Risk Aversion para investor. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, menolak memberikan konfirmasi terkait pertemuan AS-China yang direncanakan akan berlangsung bulan depan. Pun, ketidakpastian geopolitik kian bertambah pasca PM Inggris, Boris Johnson, dikabarkan ingin menangguhkan parlemen Inggris selama lebih dari sebulan sebelum Brexit. Artinya, parlemen tidak akan bekerja antara pertengahan September-Oktober agar tidak menghalangi rencananya terkait Brexit.

 

Analisa Teknikal

Terlepas dari koreksi tajam memasuki perdagangan sesi Eropa hari ini, emas masih berpotensi bullish kuat. Kondisi ini ditandai dengan harga emas yang masih berada di atas garis SMA 50, SMA 100, dan SMA 200. Namun, pergerakan harga diperkirakan akan terkoreksi terlebih dahulu ke sekitar level Support 1533.52, sebelum kembali melanjutkan tren bullish ke sekitar level 1544.84.

 

Rekomendasi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE