Menu

Rupiah 10-14 Desember 2018: CPI, PPI, Dan Retail Sales AS

Martin

Minggu lalu, Rupiah ditutup melemah, meski sempat menguat di akhir pekan karena kenaikan cadangan devisa Indonesia. Minggu ini, Rupiah akan dipengaruhi oleh CPI, PPI, dan Retail Sales AS.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (7 Desember 2018), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Untuk pertama kalinya dalam 6 minggu terakhir, Rupiah ditutup melemah versus US Dollar. Pelemahan ini menunjukkan keadaan anomali dengan pelemahan indeks USD yang juga tengah terjadi. Pengamat berasumsi jika hal itu disebabkan oleh profit-taking di tingkat trader, dan jeda masuknya modal asing menjelang libur panjang akhir tahun.

Meski demikian, Rupiah tidak bisa serta merta diasumsikan bakalan terus melemah hingga akhir tahun, mengingat biasanya akan ada window dressing dan adjustment kinerja portofolio investasi, baik oleh investor asing maupun domestik, di pasar modal maupun pasar uang.

Setelah melemah cukup dalam hingga ke level 14560 (sekitar 50% Fibo Retracement), mata uang Garuda berbalik menguat, ditolong oleh data cadangan devisa Indonesia bulan November yang melesat hingga USD117.2 milliar. Hasil tersebut lebih tinggi dari perkiraan USD116.70 milliar, dan menjadi yang tertinggi dalam 3 bulan terakhir. Naiknya cadangan devisa tidak lepas dari masuknya modal asing sebagai respon atas kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (BI), serta penerimaan dari devisa migas yang meningkat.

Minggu lalu, Rupiah ditutup pada level 14460 per USD, atau melemah 1.1% jika dibandingkan dengan penutupan minggu sebelumnya. Meski demikian, penguatan di akhir pekan menyebabkan mata uang Garuda menjadi yang terkuat di Asia.

Dengan data Non Farm Payrolls AS bulan November yang di bawah perkiraan, diperkirakan awal minggu ini Rupiah masih akan cenderung menguat. Tidak ada data penting dari dalam negeri, sementara dari AS akan dirilis data inflasi (CPI dan PPI) serta Retail Sales bulan November.

Jika berlanjut menguat, support terdekat USD/IDR ada pada level 14390 hingga 14300. Jika melemah, resistance kuat berada pada level 14645.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 10 Desember 2018:


 

Jumat, 14 Desember 2018:


 

Data berdampak dari AS minggu ini: CPI, PPI, Retail Sales, JOLTS.

 

Tinjauan Teknikal


 

Chart Daily:

Dalam jangka pendek, kemungkinan masih terjadi koreksi bullish (Rupiah cenderung melemah), menyusul terjadinya divergensi bullish indikator RSI, dan penembusan kurva SMA 200-day. Resistance kuat pada kurva EMA 144 hingga level 14645. Kondisi ini didukung oleh kurva indikator MACD yang berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA yang juga berada di atas level 0.00. Konfirmasi buy jika harga telah berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands.

Dalam jangka menengah-panjang, harga cenderung bearish (Rupiah cenderung menguat), didukung oleh garis histogram indikator ADX yang berwarna merah dan masih berada di atas level 25. Hal ini menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat. Support kuat untuk skenario ini ada pada kurva SMA 200-day.

Level Pivot mingguan : 14410.00

Resistance : 14553.63 (level 50% Fibo Retracement) ; 14575.00 ; 14645.00 ; 14723.00 (level 38.2% Fibo Retracement) ; 14785.00 ; 14840.00 ; 14929.83 (23.6% Fibo Retracement) ; 15000.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 14388.98 (61.8% Fibo Retracement) ; 14298.00 ; 14205.00 ; 14106.00 ; 14038.00 ; 13983.00 ; 13923.00 ; 13845.00 ; 13795.00 ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13624.00 ; 13538.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 144 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE