Menu

Rupiah Berharap Pada Data Inflasi Dan Cadangan Devisa RI

Martin

Minggu lalu, Rupiah melemah akibat ketidakpastian kesepakatan dagang dan memanasnya hubungan AS-China. Minggu ini, data inflasi dan cadangan devisa Indonesia akan menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan minggu lalu (29 November 2019), serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Di tengah ketidakpastian kesepakatan dagang dan memanasnya hubungan AS-China, Rupiah terus mengalami tekanan sebelum ditutup pada 14105 per USD. Harga penutupan ini tercatat 0.14% lebih rendah dari minggu sebelumnya. Pelemahan mata uang Garuda minggu lalu terjadi bersamaan dengan mata uang Asia lainnya yaitu Dolar Singapura, Won Korea, Ringgit Malaysia, dan Rupee India.

Selain kekhawatiran pasar akan berlanjutnya perang dagang, dari dalam negeri tidak ada sentimen positif yang mendukung penguatan Rupiah. Analis memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan melakukan intervensi di pasar Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF) untuk menahan pelemahan Rupiah lebih dalam.

Minggu ini, perhatian pelaku pasar akan tertuju pada balasan apa yang akan dilakukan China terhadap AS pasca penandatanganan UU HAM dan demokrasi di Hong Kong oleh Presiden Trump. Sulit untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada kesepakatan dagang AS-China, sementara batas waktu pemberlakuan tarif tanggal 15 Desember nanti juga belum dicabut ataupun ditunda oleh AS.

Yang pasti, minggu ini akan ada rilis beberapa data penting, baik dari dalam negeri maupun dari AS. Dari dalam negeri akan dirilis data inflasi dan cadangan devisa bulan November, yang diharapkan bisa mendukung penguatan Rupiah. Sementara itu, data berdampak tinggi dari AS adalah Non Farm Payrolls untuk bulan November.

Secara teknikal, Rupiah masih cenderung melemah dengan resistance antara level 14129 hingga 14182.

 

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 2 Desember 2019:

 

Kamis, 5 Desember 2019:

Jumat, 6 Desember 2019:

Data berdampak dari AS minggu ini: Non Farm Payrolls, upah, tingkat pengangguran, ISM Manufacturing dan Non Manufacturing, serta pidato Williams, Evans, dan Brainard Fed.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily:

Dari penunjukan indikator trend dan momentum, USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah cenderung melemah):

  1. Harga berada di atas kurva middle band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD masih berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  3. Kurva indikator RSI berada di atas center line (level 50.0).
  4. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.

Level Pivot mingguan: 14100.00

Resistance : 14128.97 (50% Fibo Retracement) ; 14182.45 (61.8% Fibo Retracement) ; 14217.00 ; 14247.50 (level 76.4% Fibo Retracement) ; 14280.00 ; 14312.00 ; 14355.00 ; 14435.00 ; 14475.00 ; 14525.00 ; 14600.00 ; 14650.00 ; 14721.83 ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 14076.34 (38.2% Fibo Retracement) ; 14050.00 ; 14010.62 (23.6% Fibo Retracement) ; 14000.00 ; 13985.00 ; 13967.50 ; 13905.00 ; 13835 ; 13720.60 ; 13571.50 ; 13477.80 ; 13401.60 ; 13328.84 ; 13263.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 89 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE