Menu

Sentimen Beragam, Emas Nantikan Data Inflasi AS

Martin

Minggu lalu, harga emas ditutup menguat karena anjloknya Indeks USD dan kekhawatiran akan tingginya tingkat inflasi global. Minggu ini, data inflasi AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 4 Februari 2022, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, harga emas kembali menguat dan ditutup pada level USD1807.07 per troy ounce. Harga penutupan ini mengalami apresiasi sebesar 0.9% dibandingkan minggu sebelumnya. Kenaikan harga logam mulia didukung oleh Indeks USD yang merosot ke level terenda dua minggu, mengabaikan kenaikan yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun.

Pasca FOMC meeting, pasar telah memperhitungkan potensi kenaikan suku bunga The Fed hingga sebesar 0.5% pada bulan Maret mendatang. Sinyal ini diperkuat oleh hasil rapat Bank of England (BoE) minggu lalu yang mengerek suku bunga acuannya sebesar 0.5%, mendorong ekspektasi langkah serupa oleh The Fed. Lebih lanjut, hasil rilis Non Farm Payrolls dan tingkat upah AS bulan Januari melampaui estimasi, sehingga turut memperkuat potensi kenaikan suku bunga.

Rebound harga emas sebagai asset safe haven didukung oleh kekhawatiran akan tingginya tingkat inflasi global, masalah geopolitik Rusia-Ukraina, serta ketidakpastian perekonomian global akibat COVID varian Omicron. Sebagian analis memperkirakan apabila harga emas bisa bertahan di atas level 1800, maka potensi kenaikan ke level resistance 1850 akan terbuka.

Minggu ini, fokus pelaku pasar akan tertuju pada data inflasi AS (CPI) bulan Januari. Diperkirakan, CPI Januari 2022 akan kembali naik dari 7.0% y/y menjadi 7.3%. Survei yang dihimpun Kitco.com menunjukkan sentimen beragam. Sekitar 29% pemain Wall Street memperkirakan pergerakan harga emas minggu ini akan bullish, 35% bearish, dan 35% lainnya netral atau sideways. Sementara itu, 56% pemain Main Street memperkirakan bullish, 22% bearish, dan 21% lainnya netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily

Dari penunjukan indikator trend dan indikator momentum berikut, pergerakan harga masih cenderung bearish:

  1. Harga berada di bawah kurva resistance EMA 34 dan kurva middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR berada di atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah) dan garis histogram OsMA berada di bawah level 0.00.
  4. Kurva indikator RSI masih berada di bawah center line (level 50.0).

Support kuat ada pada level 1780 (sekitar level 50% Fibo Retracement), sedangkan resistance kuat pada level 1831 (sekitar 23.6% Fibo Retracement).

Level pivot mingguan: 1802.43

Resistance: 1814.77 ; 1831.09 (23.6% Fibo Retracement) ; 1842.92 ; 1853.71 ; 1877.00 ; 1889.94 ; 1903.50 ; 1916.49 ; 1959.22 ; 1981.00 ; 2000.00 ; 2015.67 ; 2049.00 ; 2075.19.

Support: 1802.48 (38.2% Fibo Retracement) ; 1779.84 (50% Fibo Retracement) ; 1757.20 (61.8% Fibo Retracement) ; 1728.66 (76.4% Fibo Retracement) ; 1721.54 ; 1700.00 ; 1683.15 ; 1676.70 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1600.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1451.08.

Indikator: Simple Moving Sverage (SMA) 200, EMA 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OsMA ; RSI (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE