Menu

Sentimen Ekonomi Melemah, Minyak Mentah Tertekan

Alpari

Meski saat ini sedang bullish korektif, penurunan outlook ekonomi AS dan permintaan terhadap minyak mentah membuat proyeksi WTI masih cenderung bearish.

alpari-finance.com - Pada perdagangan hari Selasa kemarin (26/2), harga minyak mentah dunia dibuka stagnan. Sempat menguat pada jam perdagangan Amerika Serikat, minyak akhirnya ditutup di kisaran USD55.80/barel. Pesimisme terhadap pelemahan jumlah produksi karena perlambatan ekonomi AS, tampak menjadi salah satu penyebab utama dari stagnasi pergerakan harga minyak mentah saat ini. Di samping itu, mulai berakhirnya musim dingin di negara-negara belahan bumi utara, tampak memberikan efek penurunan permintaan terhadap minyak pemanas yang bahan mentahnya berasal dari Crude Oil.

Menyambut musim semi, ada kecenderungan harga minyak mentah untuk kembali tertekan. Di samping itu, negara-negara konsumen kemungkinan akan meminta OPEC untuk menurunkan harga minyak mentah yang dinilai tidak akan dipakai. Efek dari sentimen fundamental tersebut membentuk tekanan harga menurun yang cukup drastis, sehingga pergerakan harga kemarin tampak lebih sideways dan bergerak di dalam rentang harga tertentu. Diperkirakan, harga minyak mentah akan tertahan oleh level psikologi trendline up. Jika harga berhasil tembus di bawah trendline up, maka WTI akan kembali turun menuju kisaran USD 52/barel.

 


Rino Purbono
Analyst – Alpari Research & Analysis Ltd

Rino Purbono merupakan seorang analis market asli Indonesia. Ia mempunyai pengalaman di dunia trading forex sejak tahun 2000. Ia pernah menulis buku mengenai forex market. Pernah menjadi trainer dan profesional edukasi forex market untuk broker lokal. Pernah menulis analisa market untuk media lokal bahkan nasional seperti Media Indonesia. Ia aktif memberikan rekomendasi teknikal analisis untuk client secara harian dan analisa mingguan khusus untuk komoditi.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE