Menu

Sentimen Emas Masih Bullish, Didukung Kenaikan Inflasi Global

Martin

Pekan lalu, harga emas menguat karena kekhawatiran akan peningkatan inflasi global. Minggu ini, statement ECB, GDP, dan PCE AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 22 Oktober 2021, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, harga emas kembali menguat 1.43% dibandingkan minggu sebelumnya, dan ditutup pada level 1792.32 per troy ounce. Kenaikan harga emas terutama disebabkan oleh peningkatan inflasi di AS, meskipun sebenarnya saat ini inflasi tengah menjadi masalah di berbagai negara industri. Di AS, Kanada, dan Eropa, inflasi konsumen y/y telah mencapai level tertinggi lebih dari 10 tahun terakhir.

Pemicu kenaikan inflasi adalah krisis energi yang menyebabkan pasokan berkurang. Mahalnya harga komoditas energi menyebabkan percepatan laju inflasi, dan krisis yang meluas bisa menimbulkan masalah di perekonomian global. Dalam hal ini, emas masih dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi.

Dalam pidatonya akhir minggu lalu, ketua The Fed Jerome Powell juga menyebut kekhawatiran soal peningkatan inflasi yang kemungkinan akan berlangsung lebih lama dari perkiraan. Meski akan segera melakukan pengurangan pembelian asset atau tapering, tetapi The Fed belum akan menaikkan suku bunga pinjaman setidaknya hingga akhir tahun depan. Kenaikan suku bunga setelah tapering dianggap bisa berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi.

Untuk minggu ini, sebagian besar analis memperkirakan sentimen terhadap emas masih bullish. Data penting minggu ini adalah statement ECB, Advance GDP AS kuartal ketiga, dan Core PCE Price Index AS.

Survei yang dihimpun Kitco.com menunjukkan bahwa sekitar 87% pemain Wall Street memperkirakan pergerakan harga emas minggu ini akan bullish, 0% bearish, dan 13% lainnya netral atau sideways. Sementara itu, 60% pemain Main Street memperkirakan bullish, 22% bearish, dan 17% lainnya netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily

Pergerakan harga masih cenderung bullish setelah menembus garis resistance pola segitiga. Saat ini, harga sedang menguji level pada garis resistance tersebut. Kondisi bullish ini juga didukung oleh penunjukan indikator trend. Jika Pin Bar yang terbentuk terkonfirmasi, kemungkinan akan terjadi koreksi bearish.

  1. Harga berada di atas kurva SMA 200-day dan middle band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR masih berada di bawah bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OsMA berada di atas level 0.00.
  4. Kurva indikator RSI masih berada di atas center line (level 50.0).
  5. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau yang menunjukkan sentimen bullish.

Resistance kuat ada pada level 1810, sedangkan support kuat pada level 1768 (sekitar 61.8% Fibo Retracement) hingga 1750.

Level pivot mingguan: 1788.73

Resistance: 1796.48 (50% Fibo Retracement) ; 1808.64 ; 1824.80 (38.2% Fibo Retracement) ; 1844.63 ; 1859.26 (23.6% Fibo Retracement) ; 1874.90 ; 1889.94 ; 1903.50 ; 1916.49 ; 1959.22 ; 1981.00 ; 2000.00 ; 2015.67 ; 2049.00 ; 2075.19.

Support: 1781.24 ; 1768.00 (61.8% Fibo Retracement) ; 1750.00 ; 1733.01 (76.4% Fibo Retracement) ; 1721.54 ; 1700.00 ; 1683.15 ; 1676.70 ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1600.00 ; 1566.50 ; 1547.00 ; 1521.00 ; 1485.00 ; 1451.08.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 55 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OsMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE