Menu

Support Kritis Long-Term EUR/USD Sedang Terancam

Buge Satrio

Masih adanya divergensi kebijakan antara The Fed dan ECB menyebabkan pasangan mata uang ini rentan terhadap risiko penurunan yang lebih dalam.

Merosot tajam, Euro kembali tak berdaya terhadap Dolar AS pada perdagangan kemarin. Greenback ditopang oleh ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve menjelang pertemuan FOMC pekan ini, menyusul data inflasi AS yang dirilis baru-baru ini. Sementara, mata uang Euro terbebani oleh pernyataan European Central Bank yang cenderung dovish.

Divergensi kebijakan moneter di antara kedua bank sentral itu menyebabkan EUR/USD rentan terpuruk lebih dalam, kecuali apabila notulen FOMC yang akan diumumkan Kamis pekan ini meleset dari ekspektasi pasar. Skenario ini memungkinkan Euro untuk sejenak mengambil jeda setelah terpuruk dalam 3 hari berturut-turut.

 

Teknikal EUR/USD

Kali ini, kita akan membahas outlook dalam skala yang lebih luas, yakni dari perspektif jangka panjang time frame Monthly. Fase downtrend memang segera terlihat pada skala tersebut. EUR/USD bergerak zig-zag dalam koridor Descending Channel sejak semester pertama 2008.

Tidak hanya itu, pasangan mata uang ini sedang berupaya melakukan breakout terhadap zona support kritis 1.0462/1.0340 yang terbentang sejak 2015. Sebelumnya, beberapa kali level tersebut mendapat ancaman yang serius, tapi berkali-kali pula zona itu masih bisa bertahan setelah menemukan respons buyers. Lalu bagaimana dengan situasi menjelang publikasi notulen FOMC pekan ini? Mari kita cermati bersama chart berikut.

Dari gambar di atas, potensi EUR/USD untuk turun lebih dalam menembus 1.0340 sepertinya cukup besar. Ini lantaran price action skala Daily yang candlestick-nya telah membentuk Three Black Crows. Sehingga, kondisi teknikal memang tampak kian suram bagi Euro. Pintu gerbang menuju level parity (1 Euro = 1 USD atau level 1.0000) menjadi kian terbuka lebar apabila candlestick Weekly atau Monthly mampu menutup posisi di bawah 1.0340.

Akan tetapi, perjalanan menuju ke level parity barangkali juga tidak mudah. Ini karena indikator RSI (7) telah berada di teritori yang extremely oversold. Swing trader atau trader jangka menengah barangkali akan memanfaatkan situasi ini untuk menempatkan posisi buy dengan risiko yang terukur. Sedangkan bagi trader atau investor jangka panjang, level parity atau bahkan beberapa ratus pips di bawahnya (katakanlah 1.0000-0.9500) akan menjadi wilayah yang mungkin sangat ideal untuk berinvestasi di EUR/USD, tentu saja dengan Money Management yang baik dan risiko terukur, sambil terus menyimak data-data fundamental terbaru.

Seperti diketahui, investor jangka panjang umumnya memang lebih cenderung mengandalkan data ekonomi. Sementara, swing trader biasanya berada di tengah-tengah. Selain fundamental atau data ekonomi, faktor teknikal juga diperhitungkan. Di sisi lain, intraday atau day trading umumnya lebih condong ke sisi teknikal.


Achmad Fauzi

Terima kasih pak analisa eu & gold nya sangat membantu





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE