Menu

Telkom Indonesia (TLKM): Kesempatan Emas Untuk Buy On Weakness

Shanti Putri

Investor asing ramai-ramai melepas saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Kode saham TLKM). Namun, ini justru membuka peluang Buy On Weakness.

Investor asing ramai-ramai melepas saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Kode saham TLKM ). Keluarnya asing didominasi melalui saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom. Asing melakukan penjualan TLKM jauh lebih besar dari ASII, PNLF, SMGR dan INCO. Setiap penurunan pada TLKM menekan IHSG juga.

 

Keluarnya dana asing dari TLKM dipicu beberapa kabar negatif, yaitu:

Turunnya saham Telkom, turut menekan IHSG di hari yang sama. Kalau kedua sentimen negatif di atas hanya asumsi teori turunnya saham TLKM, maka apa yang benar-benar merupakan sentimen negatif bagi TLKM?

 

Maka benarkah asing bergerak melakukan penjualan karena sentimen ini?

Adapun asumsi lain yaitu harga saham TLKM sudah sesuai dengan valuasinya, bahkan cenderung lebih tinggi dari valuasinya, sehingga pasar cenderung melepas posisi. Karena jika dilihat dari sisi kinerja saham di kuartal III 2017, TLKM mencetak laba positif sebesar 21.6% year-on-year menjadi Rp17.92 triliun dibandingkan laba yang diraih di periode yang sama tahun sebelumnya; Rp14.73 triliun. Adapun pendapatan meningkat menjadi Rp97.00 triliun year-on-year dari pendapatan tahun sebelumnya; Rp86.18 triliun.

TLKM dihargai begitu tinggi oleh pasar. Hal ini menunjukkan minat masyarakat yang tinggi akan TLKM, namun jika terlalu mahal maka harga cenderung akan terkoreksi ke harga wajarnya. DER-nya bagus, utang lebih sedikit dibanding ekuitas.

Sejauh ini, asumsi inilah yang penulis nilai paling valid. Maka, kita bisa harapkan untuk membeli TLKM lagi di harga bawah. Pasalnya, TLKM masih menorehkan kinerja yang sangat baik.

 

Grafik 1. Penerimaan Kas Telkom Indonesia (Diolah dari Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Telkom Indonesia 2016)

 

Dari sisi profitabilitas selama 3 tahun terakhir, pendapatan dari sisi operasional selalu berada di atas 80% setiap tahunnya; 81.9% di 2014, 82.7% di 2015 dan 89.5% di 2016. Sedangkan pendapatan dari sisi investasi dan pendanaan hanya tambahan saja, gabungan keduanya kurang dari 20% setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan efisien dan menguntungkan serta ketergantungan perusahaan dari dana yang diperoleh dari luar dari yang diusahakannya minim.

Secara esktrem, sekalipun TLKM tidak mendapat dana tambahan dari sisi pendanaan; saham TLKM anjlok, perusahaan masih sangat sanggup beroperasi karena memang pendapatan utama berasal dari bisnisnya. Pendapatan dari sisi permodalan tambahan dari investor hanya sekitar 10%-an dari total penerimaan kas. Pendapatan utama didapat dari sisi operasi adalah salah satu ciri perusahaan sehat.

 

Grafik 2. Pengeluaran Kas Telkom Indonesia (Diolah dari Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Telkom Indonesia 2016)

Dari arus kas pengeluaran, TLKM mengeluarkan rata-rata setengah dari kasnya untuk keperluan operasi, sedangkan untuk investasi; pembelian aset jangka panjang, TLKM menganggarkan seperempat kas. Walau pendapatan dari sisi pendanaan antara 6%-17% per tahun, namun TLKM tidak melupakan investornya dengan menganggarkan pengeluaran >20% untuk investornya; dapat dilihat dari arus pengeluaran kas untuk pendanaan. Hal ini menarik dari sisi investasi untuk para investor.

Grafik 3. Growth Analysis - TLKM

 

Dari sisi laba bersih, tercatat ada pertumbuhan 4.48% setiap tahunnya. Dan dari sisi EPS, ada pertumbuhan sebesar 4.62% setiap tahunnya. Hal ini kurang bagus sebenarnya, mengingat standar baik untuk perusahaan yang dikatakan bertumbuh adalah minimal 15% setiap tahunnya selama 10 tahun. Tapi mengingat sumber pendapatan TLKM >80% berasal dari sisi operasional, maka dapat dikatakan kondisi fundamental perusahaan dari sisi bisnis cukup stabil dan efisien, walau mungkin rata-rata dalam 10 tahun pertumbuhan per tahunnya hanya 4.5%an saja.

Dari sisi revenue, luar biasa, hampir selalu dua kali lipat dari ekuitasnya, dengan laba bersih rata-rata seperenam dari revenue-nya. Dengan market cap 84 trilyun, revenue yang dihasilkan nyaris rata-rata dua kali lipatnya, terlebih dari hal itu dihasilkan dari sisi operasional. Overall, kinerja operasional TLKM masuk dalam kategori sangat baik.

 

Tabel 1. Return on Equity (ROE)

 

Rata-rata setiap tahunnya TLKM mencatatkan ROE sebesar 26.29%, maka ini masuk ke dalam kategori sangat baik.

 

Tabel 2. Pembagian Dividen Saham TLKM

 

Payout ratio TLKM sangat baik, sekitar 60%an setiap tahunnya. Hal ini yang dicari dari para pemburu dividen.

 

Kesimpulan

Secara fundamental, kinerja Telkom baik dan selalu tumbuh. Di samping itu, saham Telkom memberikan pembagian laba yang sangat menggoda dengan rata-rata payout ratio setiap tahunnya dalam 10 tahun terakhir sebesar 62.05% dari laba bersih per sahamnya. Hal ini sangat memikat. Pasalnya TLKM masih menorehkan kinerja yang sangat baik yang diperkirakan harga wajarnya akan terus naik seiring dengan pertumbuhan kinerja perusahaan. Maka untuk membeli TLKM lagi di harga bawah (Buy on Weakness) sangat direkomendasikan.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE