Menu

Tensi AS-Iran Mereda, Harga Minyak Kembali Tertekan

Rama Anandhita

Harga minyak rawan dilanda aksi jual lanjutan karena meredanya tensi AS-Iran. Sementara itu, konflik perdagangan AS-China yang mulai mendingin menjadi penopang harga minyak.

Analisa Fundamental

Pekan lalu, harga minyak mengalami kenaikan drastis karena adu senjata antara AS dengan Iran. Pasca komandan Iran tewas dalam serangan drone AS, Iran kemudian mengirim serangan balasan dengan menembakkan rudal ke pangkalan AS di Irak. Namun seiring meredanya konflik AS-Iran tersebut, harga minyak kini diliputi sentimen jual.

Di sisi lain, rencana penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-China awal pekan ini menahan aksi jual lebih lanjut pada minyak. Sebagai dua konsumen minyak terbesar di dunia, penandatanganan kesepakatan yang dijadwalkan Rabu besok menjadi penopang harga minyak.

 

Analisa Teknikal

Harga minyak masih tertahan di sekitar level Support 58.74. Selain itu, indikator EMA-20 juga masih berada di bawah EMA-50, mengindikasikan bahwa pergerakan harga minyak pada grafik H1 tengah bearish. Tekanan jual diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Diperkirakan, harga minyak akan kembali turun ke sekitar Support 58.74.

 

Rekomendasi






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE