Menu

Tertekan Sikap Hawkish Fed, Emas Nantikan Data Tenaga Kerja AS

Martin

Minggu lalu, harga emas kembali melemah merespon pidato Powell di simposium Jackson Hole. Minggu ini, data ketenagakerjaan AS akan menjadi katalis.

Analisa mingguan XAU/USD berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan tanggal 26 Agustus 2022, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, harga emas kembali mengalami depresiasi dan ditutup pada level USD1738.27 per troy ounce, melemah 0.5% dibandingkan minggu sebelumnya. Pelemahan ini menyebabkan harga logam mulia kembali ke level terendah sebulan. Emas sempat menguat jelang simposium Jackson Hole, tetapi berbalik merosot sehubungan dengan pidato ketua The Fed Jerome Powell yang dianggap hawkish.

Dalam pidatonya di simposium Jackson Hole, Powell menegaskan kembali bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga secara agresif guna meredam inflasi hingga mencapai target 2%. Ia juga memperingatkan jika perekonomian AS akan mengalami perlambatan dan pasar tenaga kerja akan melemah akibat suku bunga tinggi, sebagai akibat yang harus ditanggung guna menurunkan inflasi. Kegagalan meredam inflasi akan berakibat lebih parah lagi.

Akibat pernyataan Powell, indeks saham di Wall Street dan logam mulia anjlok, sementara US Dollar dan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS untuk tenor 10 tahun melonjak. Indeks USD bahkan menyentuh 109.24, tertinggi dalam 20 tahun. Pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin akan kembali dilakukan pada pertemuan FOMC bulan September mendatang, kecuali ada data ekonomi yang menunjukkan arah berlawanan.

Dengan The Fed yang fokus pada data makro ekonomi, maka laporan inflasi dan ketenagakerjaan menjadi penting untuk diperhatikan menjelang pertemuan FOMC September. Minggu ini akan dirilis data ketenagakerjaan AS untuk bulan Agustus (Non Farm Payrolls, upah, dan tingkat pengangguran). NFP diperkirakan turun menjadi 295,000 jobs, sementara tingkat pengangguran tetap 3.5%. Data penting lainnya adalah ISM Manufacturing PMI, ADP Non Farm Employment Change, dan indeks kepercayaan konsumen.

Survei yang dihimpun Kitco.com menunjukkan sentimen beragam. Sekitar 38% pemain Wall Street memperkirakan harga emas minggu ini akan bullish, 38% bearish, dan 25% lainnya netral atau sideways. Sementara itu, 53% pemain Main Street memperkirakan bullish, 27% bearish, dan 20% lainnya netral.

 

Tinjauan Teknikal

Chart Daily

Setelah gagal menembus level 1800, harga kembali bergerak di bawah garis resistance downtrend. Dari penunjukan indikator trend dan momentum berikut, pergerakan emas masih cenderung bearish:

  1. Harga berada di bawah kurva SMA 200-day, resistance EMA 89, dan dekat lower band indikator Bollinger Bands.
  2. Titik indikator Parabolic SAR berada di atas bar candlestick.
  3. Kurva indikator MACD berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OsMA berada di bawah level 0.00.
  4. Kurva indikator RSI masih berada di bawah center line (level 50.0).
  5. Garis histogram indikator ADX berwarna merah dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bearish yang masih kuat.

Support kuat ada pada level 1703 (sekitar level 61.8% Fibo Expansion), sedangkan resistance kuat pada level 1770 (sekitar level 38.2% Fibo Expansion).

Level pivot mingguan: 1743.75

Resistance: 1769.85 (38.2% Fibo Expansion) ; 1786.58 ; 1811.29 (23.6% Fibo Expansion) ; 1850.00 ; 1878.69 ; 1914.37 ; 1958.00 ; 1998.30 ; 2050.00 ; 2070.35.

Support: 1727.64 ; 1702.49 (61.8% Fibo Expansion) ; 1674.50 ; 1661.22 (76.4% Fibo Expansion) ; 1640.00 ; 1621.30 ; 1594.91 (100% Fibo Expansion) ; 1566.50 ; 1547.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200, EMA 89 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OsMA ; RSI (14) ; ADX (14).

Fibonacci Expansion :






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE