Ulasan Saham 06 November: Rekomendasi 4 Saham Pilihan |
Data defisit transaksi berjalan AS sedikit mengecil dari USD55 miliar menjadi USD52.5 miliar. Namun, apakah sentimen ini bisa menjadi penolong bagi IHSG?
IHSG View
Meski masih diterpa aksi jual bersih Asing, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound cukup tinggi pada perdagangan (05/November), dan ditutup menguat dengan ditopang oleh saham-saham perbankan, seperti BMRI, BBRI dan BBCA yang menguat cukup tinggi. Pada (05/November), IHSG naik +1.36% ke level 6,264.
Beberapa sektor yang mendorong kenaikan IHSG bisa lihat di bawah ini.
- Keuangan: +1.94%
- Aneka Industri: +1.96%
- Pertanian: +1.98%
Macro View
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2019 sebesar 5.02% (yoy). Angka ini lebih rendah dari kuartal sebelumnya yakni 5.05%. Bila dilihat dari komponen pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT), yaitu 7.44%.
Daily Outlook
Data defisit transaksi berjalan AS sedikit mengecil dari USD55 miliar menjadi USD52.5 miliar. Hasil ini sudah sesuai dengan estimasi analis, positifnya data ekonomi AS sedikit banyak telah menolong kinerja indeks Dow Jones. Sementara di Indonesia, angka pertumbuhan PDB kembali turun di kuartal-III menjadi 5.02% yoy, tidak ada katalis positif yang kuat di market, dengan ini maka potensi koreksi cukup besar di hari ini.
Berita Emiten
Menjelang akhir 2019, Waskita Beton Precast (WSBP) berhasil meraih berbagai proyek dari pasar eksternal. Di antaranya, Proyek Refinery Development Maste Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V Pertamina Balikpapan dan Pembangunan Apartemen Modernland (Modernland Group) di Jakarta. Dengan demikian, porsi nilai kontrak eksternal per Oktober 2019 adalah 52%, dari target tahun 2019 sebesar 40%.
Indosat (ISAT) belum berhasil keluar dari derita kerugian hingga kuartal III-2019. Meski begitu, rugi bersih emiten telekomunikasi ini berhasil menyusut 81.51% secara year on year (yoy) menjadi Rp284.59 miliar, dari rugi bersih sebelumnya Rp1.25 triliun.
Teknikal
Berdasarkan analisa dari grafik di bawah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
- Indeks Overall Trend Short Term: Sideways
- Price: Di bawah MA9
- Volume: Akumulasi beli masih di bawah rata-rata sepekan
- Sinyal: Menguji support di MA9
- Range IHSG: 6,190-6,280
- Prediksi: Bearish
Saham-Saham Pilihan
1. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM)
Last Price: 11,200
Tren Potensial: Reversal-Bullish
Harga di atas bertahan di atas MA200 dan mendekati upper band Bollinger bands, RSI belum mencapai 70%, yang menunjukkan belum overbought. MA5 memotong ke atas MA9 dan MA200.
Action: Hold
- TP: 11,350 dan 11,600
- Support: 10,550
- Cut Loss: 10,200
- Area Buy: 10,550-10,700
2. Charoen Pokphand (CPIN)
Last Price: 7,300
Tren Potensial: Reversal-Bullish
MA5 memotong ke atas MA9, dengan diikuti oleh volume beli, RSI 70% yang menunjukkan potensi untuk kembali break Resistance di jangka pendek. Jika terjadi koreksi, maka perhatikan level support terdekat.
Action: Buy on Weakness (BoW)
- TP: 7,500 dan 7,600
- Support: 6,850
- Cut Loss: 6,400
- Area Buy: 6,850-6,900
3. Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Last Price: 4,300
Tren Potensial: Reversal-Bullish
Akumulasi volume beli naik cukup tinggi pada (05/November), MA5 berpotensi memotong ke atas MA9, RSI 71.9% yang menunjukkan mulai overbought. Peluang terbaik saat ini adalah jual ketika kembali menyentuh high-nya.
Action: Sell on Strength (SoS)
- TP: 4,350 dan 4,380
- Support: 4,180
- Cut Loss: 4,130
- Area Buy: 4,180-4,200
4. Bank Mandiri (BMRI)
Last Price: 7,200
Tren Potensial: Reversal Bullish
MA5 masih bertahan di atas MA9 dan MA20, setelah sebelumnya dalam sepekan terakhir flat, average volume beli masih tinggi, dan RSI mendekat di area 70%, yang menunjukkan mulai overbought.
Action: Sell on Strength (SoS)
- TP: 7,250 dan 7,350
- Support: 6,950
- Cut Loss: 6,875
- Area Buy: 6,950-7,000