Menu

Ulasan Saham 16 Agustus: R-APBN 2017 Menjadi Fokus Investor

Aditya Putra

Bagaimana perjalanan IHSG dalam jangka pendek? profit taking masih berlangsung, namun saat ini kondisi secara makro cukup kondusif, lalu saham apa saja yang masuk dalam kriteria value momentum?

IHSG Dalam Catatan

Peluang IHSG untuk melemah kembali (berturut-turut) saya prediksi minim. Pelemahan yang terjadi dalam 4 hari kemarin juga minor, dan baru terjadi kemarin (15/08) dimana IHSG melemah dalam di atas 1% dalam 1 hari. Garis MA20 dan MA50 saat ini cukup lebar (jarak antara MA20 dan MA50).

Untuk membuat koreksi dalam dan jarak MA20 dan MA50 mendekat, market membutuhkan berita negatif yang besar dan menggerus pasar dimana pasar menjadi panik. Namun, saat ini kondisi secara makro cukup kondusif, ada growth di PDB dan inflasi cukup terkendali.

Satu hal yang menjadi cerita penting bagi investor adalah tax amnesty (berhasil atau tidak). RSI sedang cooling down dan saat ini mendekati level 50%. Profit taking masih berlangsung dan investor domestik masih terus menjual sahamnya. Dengan net buy yang masih cukup tinggi, saya nilai ini bisa menjadi buffer bagi IHSG dalam jangka pendek untuk menahan pelemahan. Range IHSG ada di antara 5,315 – 5,365, pekan ini arah IHSG lebih ke arah sideways.

 

Economy Update

Rendahnya tingkat suku bunga di dunia seharusnya membuat bank sentral menaikkan target inflasi. The Fed menetapkan target inflasi 2% pada tahun 2012, yang didesain untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada publik akan tujuan dari kebijakan moneter.

Keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa seharusnya memiliki dampak ekonomi jangka pendek yang terbatas bagi Jerman, menurut bank sentral pada hari Senin, mengingatkan bahwa sentimen di antara para wiraswasta masih positif. Bundesbank memperkirakan perekonomian Jerman akan terus bertumbuh pada musim panas, ditopang oleh sektor ekspor, output industri, konstruksi, dan belanja konsumen.

 

Equity Comment

Hari ini Presiden Jokowi membacakan R-APBN 2017, di gedung DPR. Ada beberapa proyeksi makro di antaranya: pertumbuhan ekonomi berkisar 5.2%-5.6%, inflasi 3-5%, kurs rupiah Rp 13,300-13,600, sedangkan hingga bulan Agustis lalu penerimaan negara baru sekitar 43% dari target yang sebesar Rp 1,786 trliun. Target pajak tiap tahun naik sekitar 5-10% tentunya hal ini harus dijadikan pertimbangan penting oleh kemenkeu agar pasar tetap percaya dengan target pemerintah yang realistis.

Permintaan produk CPO sedang meningkat, lantaran jelang festival musim gugur, dimana China membutuhkan produk CPO untuk diolah mejadi kue bulan (mooncake). Sementara itu harga alumunium meningkat setelah adanya kenaikan permintaan di China, untuk pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat tipis 0.12% ke US$ 1,655 per metric ton, dalam sepekan naik 0.6%.

Lalu saham apa saja yang cocok dengan value momentum? Value momentum adalah strategi yang berusaha mencari undervalued stocks dengan price momentum yang positif. Strategi ini menggabungkan 2 cara investasi yaitu Value dan Momentum. Hal ini dilakukan untuk mencari saham dengan PEG (price earning/growth) yang rendah, relative strength terhadap IHSG yang positif dan harga saham yang jaraknya masih di dalam 10% dari 52 Week high-nya. saham-sahamnya ialah: LPPF, BNBA, WSKT, DMAS, JPFA, BISI, ULTJ.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE