Menu

Ulasan Saham 18 Desember: Menu Trading Saham Hari Ini

Aditya Putra

Bagaimana perjalanan IHSG setelah merespon data transaksi berjalan kemarin? Simak pula saham-saham pilihan LQ45 yang sudah mulai jenuh jual dan berpeluang untuk Rebound.

IHSG View

Tekanan cukup besar akhirnya mendera indeks, setelah merespon data makro ekspor-impor di bulan November yang melebar di atas estimasi sebelumnya (Actual -2.05 miliar USD vs Consensus -735 juta USD). Memburuknya transaksi berjalan, berdampak pada melemahnya rupiah. Jika rupiah melemah, efeknya akan membuat IHSG tertekan. Merespon hal tersebut, investor banyak melakukan aksi jual di pasar saham. Pada hari Senin (17/12), IHSG ditutup melemah sebesar -1.3% di level 6,089.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG antara lain:

  1. Aneka Industri - 1.54%
  2. Industri dasar - 2.20%
  3. Properti - 1.45%

 

Macro View

Utang luar negeri (ULN) Indonesia kembali naik pada Oktober 2018. Bank Indonesia (BI) pada hari Senin (17/12) mencatat, ULN Indonesia yang disumbang pemerintah dan swasta mencapai 360.5 miliar USD, naik 5.5% dibanding bulan yang sama tahun lalu (yoy). Baik utang luar negeri pemerintah maupun swasta mengalami kenaikan. Utang luar negeri pemerintah dan bank sentral tercatat sebesar 178.1 miliar USD. Sebanyak 175.4 miliar USD di antaranya merupakan utang pemerintah. Dalam basis tahunan (yoy), angka tersebut lebih tinggi 3.3% dibanding periode sebelumnya.

 

Komentar: Proyeksi Ekonomi FOMC, Data Ekonomi AS, Respon Makro Indonesia

Pergerakan pasar saham hari ini akan kurang menyejukkan. Hal ini didasari oleh data makro ekonomi Indonesia yang negatif kemarin, ditambah oleh kinerja pasar saham AS semalam yang merespon peluang kenaikan suku bunga acuan The Fed di pekan ini. Negatifnya pasar saham global, kami estimasi akan menekan indeks hari ini. Investor sebaiknya wait and see melihat koreksi indeks hari ini sebelum memutuskan untuk kembali untuk (beli) saham.

 

Teknikal

Secara garis, saat ini indeks sudah kembali membentuk MACD Death Cross, yang menjadi pertanda kuat indeks akan bergerak melemah dalam beberapa hari ke depan. Terakhir kali indeks terkonfirmasi MACD Death Cross kuat, ada di awal bulan Oktober lalu. Ketika itu indeks turun dari level 5,847 ke 5,702.

Jakarta Composite Index Snapshot

Range IHSG: 6,010-6,100

Prediksi: Bearish

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Saham-Saham Pilihan

1. PGAS (Perusahaan Gas Negara)

Last price: 2,060

Bertahan cukup kuat di tengah pelemahan indeks, jika MACD gagal Death Cross, buy on weakness (BoW) menjadi pilihan terbaik.

Action: Buy on Weakness

 

2. BBTN (Bank Tabungan Negara)

Last price: 2,570

Setelah MACD Death Cross, pelemahan masih akan terjadi menyusul RSI belum jenuh jual. Uji MA50 sebagai support berikutnya.

Action: Buy on Weakness

 

3. KLBF (Kalbe Farma)

Last price: 1,475

RSI jenuh jual, menarik untuk spekulatif buy, harga mendekati MA200. Jika mampu bertahan di atas MA200, maka KLBF berpotensi rebound kembali.

Action: Spekulatif Buy

 

4. BBCA (Bank Central Asia)

Last price: 25,825

Koreksi mulai mengecil dan diikuti oleh volume jual yang mulai rendah. Harga masih bertahan di atas MA5 dan MA20.

Action: Buy on Weakness






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE