Menu

Ulasan Saham 21 November: Menu Trading Saham Hari Ini

Aditya Putra

Kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global menyeret seluruh indeks saham tak terkecuali di Indonesia. Sampai kapan hal ini akan berlangsung?

IHSG View

Jakarta Composite Index Snapshot

Seperti yang sudah diprediksi sebelumya, laju kuat IHSG akhirnya terhenti kemarin Senin (19/11). IHSG ditutup melemah 0.17% di level 6,005. Hal ini cukup wajar, karena sebelum meyentuh level tertingginya kembali, indeks harus kembali turun untuk sementara waktu. Dengan tidak adanya data penting makro, justru pelemahan indeks yang hanya -0.1% menjadi pertanyaan, apakah indeks sudah cukup kuat untuk membuat resistance breakout, atau apakah ini hanyalah false signal yang kemudian membawa indeks kembali turun? We’ll see.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:

  1. Industri Dasar: -1.7%
  2. Pertanian: -1.45%
  3. Infrastruktur: -2.09%

 

Macro View

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan alias 7-Days Reverse Repo Rate (7-DRRR), sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6% di bulan November 2018. Di tengah tren kenaikan suku bunga tersebut, BI akan memangkas Outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2019. Hal ini merupakan konsekuensi dari kebijakan BI yang mengerek suku bunga demi mencegah pelebaran defisit transaksi berjalan.

 

Komentar: Perlambatan Ekonomi Global, Harga Minyak Konsolidasi

Pasar saham menghadapi ketidakpastian untuk jangka panjang, hal ini setelah The Fed mengemukakan perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang akan terjadi di tahun depan (2019), sejalan dengan proyeksi dari World Bank dan IMF sebelumnya. Perlambatan ekonomi akan menggerus pendapatan perusahaan, sehingga pada akhirnya laba perusahaan diproyeksi turun. Valuasi yang mahal dan cenderung premium akan membuat pasar saham terkoreksi.

Menurut pengamatan kami, tahun 2019 akan cukup menarik, karena kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah di tahun ini akan sangat tercermin di tahun depan. Risiko perlambatan ekonomi global masih akan menarik dari sisi real gdp growth bagi Indonesia. Jadi intinya, pasar saham Indonesia tetap menjadi destinasi yang menarik bagi investor asing. Namun demikian, hal itu juga bergantung pada timing kondisi global. Kami estimasi, akhir kuartal-II 2019 menjadi awal dari bullish untuk IHSG.

Di sisi lain, harga minyak masih bergerak di rentang $52-54/barel sejauh ini, jatuh dari level tertinggi di tahun ini yang mencapai $76/barel.

 

Teknikal

secara teknikal, MACD saat ini masih condong naik, tapi RSI sudah jenuh beli. Hal ini menandakan sinyal konsolidasi. Koreksi level MA5 (5,955) akan menjadi support awal bagi indeks, yang memang kembali menjauh dari potensi break atas MA200. Uji support awal akan menjadi cukup krusial untuk melihat arah tren indeks selanjutnya.

Range IHSG: 5,935-6,000

Prediksi: Bearish

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Saham-Saham Pilihan

1. EXCL (XL Axiata)

Last Price: 2,190

Konsolidasi berlanjut, tapi harga perlahan mulai membentuk higher high support. MACD Golden Cross, dengan RSI dan Stochastics berada di area jenuh jual. Harga akan mendekati area MA20.

Action: Trading Buy

 

2. MNCN (Media Nusantara Citra)

Last Price: 790

Membentuk higher high support sejak bulan Oktober lalu, MA5 di MNCN berpotensi untuk memotong ke atas MA20 dan MA50. Harga berada di middle band secara Bollinger Bands.

Action: Sell on Strength

 

3. ASII (Astra Internasional)

Last Price: 8,500

Menarik menunggu koreksi jangka pendek ASII. RSI dan Stochastic terkonfirmasi jenuh beli, tapi jika harga mampu bertahan di atas MA5, maka terbuka peluang bagi ASII untuk kembali menguat. Apabila terjadi breakdown MA5, sebaiknya tunggu harga mendekati level 8,100-an.

Action: Buy on Weakness

 

4. TLKM (Telekomunikasi Indonesia)

Last Price: 3,950

Sama seperti ASII, TLKM masih menunggu koreksi konsolidasi. Jika harga mampu bertahan di atas MA20, maka area tersebut dapat digunakan sebagai entri poin buy. Saat ini, harga masih berada di atas MA5, dengan posisi MA5>MA50. Sementara itu, RSI dan Stochastic terkoreksi dari area jenuh beli sebelumnya.

Action: Buy on Weakness






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE