Menu

Update Forex: Akankah Data NFP AS Kembali Ke Jalur Penguatan?

ACY

Setelah melemah drastis pada rilis bulan lalu, NFP kali ni diprediksi rebound. Namun, benarkah ini bisa terjadi? Bagaimana pula dampaknya bagi Dolar AS?

Adalah suatu hal yang wajar bila pasar forex bereaksi dengan volatilitas tinggi setelah rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS. Selama bertahun-tahun, efek domino dari laporan NFP, baik yang lebih kuat ataupun lebih rendah dari ekspektasi, hampir selalu membentuk arah pergerakan harga hingga beberapa sesi trading pasca rilisnya.

Bulan lalu contohnya, pasar tenaga kerja AS mendingin secara signifikan, dengan angka NFP yang mencetak hasil jauh di bawah ekspektasi, yakni 20,000 versus ekspektasi di kisaran 180,000. Hasil tersebut merupakan yang terendah dalam lebih dari 18 bulan, dan walaupun angka NFP Januari direvisi naik dari 304,000 ke 311,000, Dolar AS tidak menunjukkan performa penguatan di hari itu.

Angka NFP AS bulan Februari yang jauh lebih rendah dari ekspektasi, sebagian besar disebabkan oleh Government Shutdown selama akhir Januari, juga cuaca dingin ekstrim dalam beberapa pekan di bulan Februari.

Lemahnya laporan NFP mendorong sebagian pelaku pasar untuk tidak hanya mengkaji ulang ekspektasi suku bunga The Fed, tapi juga memperhitungkan kemungkinan bahwa langkah The Fed selanjutnya bisa saja berupa pemangkasan target FFR dari level 2.50% saat ini.

Outlook suku bunga yang dovish ini tercermin pada proyeksi Fed Fund Futures untuk Januari 2020 yang melemah ke 2.10%, 40 basis poin lebih rendah dari suku bunga saat ini. Penurunan itu terjadi tak lama setelah publikasi laporan NFP bulan lalu. Namun sekarang, proyeksi Fed Fund Futures sudah kembali naik meski hanya ke 2.20%, dan USD berhasil menunjukkan pemulihan versus mata uang mayor lain.

Konsensus untuk data NFP Maret yang akan terbit Jumat besok (5/April) mengisyaratkan adanya rebound ke 175,000, sementara tingkat pengangguran diperkirakan stabil di 3.8%, dan indeks upah meningkat sebesar 0.2%. Bagaimana pasar forex bereaksi terhadap laporan NFP kali ini, dapat bergantung pada kombinasi dari rilis data-data tersebut, berikut revisi dari angka bulan lalu.

Secara umum, ACY meyakini bahwa penurunan tajam pada proyeksi suku bunga AS hampir menutup kemungkinan penguatan USD pasca laporan NFP kali ini; bahkan jika NFP dirilis positif sekalipun. Mengeliminasi kemungkinan suku bunga The Fed mungkin masih bisa dimaklumi, tapi lain halnya jika pasar sudah memproyeksi bahwa bank sentral AS akan melakukan pelonggaran kebijakan moneter. Sekalipun begitu, ACY masih lebih memilih untuk berbias Long pada USD di semua pair mayor, kecuali USD/JPY.

USD/JPY sejauh ini diperdagangkan pada area atas dari range mingguan, tapi diperkirakan bakal berakhir di kisaran 111.50 pada perdagangan besok. Di chart Daily, terdapat resistance yang melingkupi area 111.55 hingga 111.65. ACY saat ini memilih sell USD/JPY dari level 111.35, dan menyarankan untuk mempertahankan posisi tersebut dengan target profit terdekat di level 109.10, sementara Stop Loss bisa diposisikan di 112.65.

Sementara itu, AUD/USD sempat menguji level 0.7050 di hari Rabu (3/April), tapi berhasil menguat pasca publikasi Retail Sales yang lebih baik dari ekspektasi. Menurut analisa ACY , pair tersebut akan naik hingga ke 0.7160, sebelum akhirnya melemah lagi hingga kembali ke kisaran 0.7050. Jika harga menembus level itu dalam jangka pendek, maka peluang Sell dapat diambil. ACY saat ini mengincar entry Sell AUD/USD dari kisaran 0.7135, dengan target keuntungan di level 0.6930 dan Stop Loss di 0.7225.

Dengan absennya data berdampak tinggi dari Zona Euro di pekan ini, EUR/USD hanya akan diperdagangkan secara terbatas di bawah 1.1250. Pergerakan harga di chart Daily pair menunjukkan potensi support kunci dekat level 1.1170. ACY memilih untuk merencanakan Sell EUR/USD dari level 1.1395, dengan target profit di 1.1115 dan Stop Loss pada kisaran 1.1365.

Di Inggris, resolusi untuk negosiasi Brexit tampaknya akan berujung pada deadline 12 April mendatang. Dengan segala kemelut yang sudah terjadi, pada tahap ini, kemungkinan paling besar yang bisa terjadi adalah Soft Brexit dengan penundaan batas waktu yang lebih lama. Ini dapat memberikan dorongan bagi Sterling untuk menguji resistance 1.3200. Saat ini, proyeksi ACY untuk GBP/USD cenderung flat. Rekomendasi yang diberikan adalah Sell GBP/USD bagi trader jangka pendek di kisaran 1.3210, dengan target di 1.2920 dan Stop Loss di 1.3315.

 


ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE