Menu

Update Forex: Persiapan Menyambut Pekan Penuh Data Krusial

ACY

Data-data berdampak tinggi dari AS, Zona Euro, Jepang, dan Australia akan menyemarakkan pekan ini. Pair apa dan target mana saja yang bisa diperhatikan?

Menurut laporan statistik Bank of International Settlements (BIS), EUR/USD dan USD/JPY sejauh ini menjadi pasangan mata uang dengan turnover dan volume harian terbesar. Faktanya, arus harian dari dua pair tersebut jauh lebih unggul ketimbang nilai perdagangan dari kombinasi pair mata uang negara-negara G7, dengan selisih hingga 1.75 poin.

Namun menariknya, sepanjang pekan lalu yang diwarnai oleh banyak berita berdampak tinggi, EUR/USD hanya bergerak dalam range 90 poin antara 1.1280 dan 1.1370. Dan meskipun USD/JPY membukukan kenaikan dalam 3 minggu berturut-turut, harga tak pernah keluar dari range 60 poin di antara 110.35 dan 110.95.

Sebagai perbandingan, range pergerakan EUR/NZD justru mencapai 365 poin di sepanjang minggu lalu. Sementara itu, EUR/AUD mencatatkan range hingga 270 poin dalam jangka waktu 1 hari saja, tepatnya pada Kamis 21 Februari lalu.

Jika ditelusuri lebih lanjut, dalam waktu 3 minggu ke belakang, range EUR/USD dan USD/JPY telah tersusutkan hingga sedemikian rupa; volatilitas 3 bulanan USD/JPY mengecil hingga setara dengan tingkat terendah 5 tahun terakhir (6.1%), sementara volatilitas 3 bulanan EUR/USD bahkan mencapai level terendah 7 tahun di kisaran 6.2%.

Adanya penurunan range pergerakan pair-pair mayor disinyalir ACY berkaitan dengan negosiasi dagang yang masih berlangsung antara AS dan China, iklim risk on yang relatif tinggi di pasar ekuitas global, serta komentar-komentar dovish yang terus berdatangan dari ECB, BoJ, juga The Fed.

Meski demikian, jadwal rilis data di minggu ini penuh dengan laporan ekonomi berdampak tinggi, yang berpotensi bisa menggenjot range pergerakan harga di semua pair mata uang negara-negara G7.

Data berdampak tinggi Eropa terus melorot sejak awal tahun ini, khususnya pada Manufacturing PMI Zona Euro yang mengalami Downtrend sedari Juli tahun lalu. Pada rilis Jumat esok (1/Maret), data PMI tersebut diproyeksikan terkontraksi di bawah level 50 dalam 2 bulan secara berturut-turut.

Sementara itu, rilis CPI yang juga dijadwalkan pada hari Jumat diekspektasikan meningkat tipis ke 1.6%, ditunjang oleh kenaikan harga minyak mentah selama 6 minggu terakhir. Berdasarkan pernyataan akhir-akhir ini dari pejabat ECB, bank sentral akan mengumumkan kembalinya TLTRO pada pertemuan bulan depan jika data Manufacturing PMI dan CPI tidak naik signifikan.

Di negeri seberang, ada rilis GDP AS kuartal keempat 2018 yang dijadwalkan berlangsung pada hari Kamis (28/Februari). Forecast untuk data itu mengestimasi pertumbuhan 2.4%. Jika dibandingkan dengan data Zona Euro yang cuma sebesar 1.6%, maka rilis GDP AS tentu semakin menggarisbawahi divergensi pertumbuhan ekonomi yang menekan pergerakan EUR/USD di sepanjang tahun 2018.

Data-data utama dari Jepang di minggu ini adalah Industrial Production dan Retail Sales. Keduanya dipublikasikan pada hari Kamis, kemudian diikuti oleh laporan Consumer Confidence di sesi Asia hari Jumat. Pertumbuhan konsumsi domestik senantiasa menjadi kunci penting bagi BoJ untuk membuat forecast inflasi dan penyesuaian kebijakan moneter.

Dari perspektif teknikal, USD/JPY belum pernah diperdagangkan di luar area 110.00 dalam 2 minggu terakhir. Meskipun pair tersebut membuat kemajuan signifikan sejak terjadi Flash Crash yang menekan harga hingga ke area 105.00 pada 3 Januari lalu, momentum upside telah melambat di kisaran resistance 111.35 dan 111.60. Sementara itu, Parabolic Daily sudah bertransisi ke level 110.55.

Setelah pemerintahan AS memperpanjang deadline untuk penerapan bea impor berikutnya, S&P 500 menyentuh 2800, dan ACY melihat hal ini sebagai penanda dimulainya periode risk off di pasar ekuitas global. Konsekuensinya, USD/JPY bisa bergerak menurun.

Sementara di Australia, satu-satunya data ekonomi berdampak tinggi pada pekan ini adalah laporan kuartalan Capex, yang akan diterbitkan di hari Kamis. ACY memperkirakan jika Aussie tak hanya akan mempertimbangkan data tersebut, tapi juga bakal merespon data PMI China yang juga dirilis di hari Kamis.

Sekalipun terdapat outlook bagi AUD/USD untuk kembali reli ke area 0.7200 apabila laporan Capex mematahkan 3 kontraksi beruntun dari periode sebelumnya, harga masih bisa kembali turun hingga menembus 0.7050.

Sterling menjadi mata uang G7 terkuat pekan lalu, dengan menguat 1.35% terhadap USD. Tampaknya, penggerak utama GBP/USD adalah sampai berapa lama tenggat waktu Brexit akan ditunda. Seiring dengan penantian akan hal itu, tertahannya voting PM May hingga 12 Maret dapat menyuntikkan dukungan bagi Poundsterling.

Indikator-indikator momentum ACY terlihat menunjukkan sinyal positif, dengan RSI dan Slow Stochastics yang sama-sama bergerak naik. Formasi Double Top 1.3215 tampaknya bisa menjadi target yang realistis di minggu ini.

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex


ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE