Menu

Usai Notulen FOMC, Bias Jangka Pendek Dolar Kembali Positif

Buge Satrio

Indeks Dolar sejauh ini bertahan di atas MA-30, didukung indikator RSI yang berada di teritori positif pasca rilis notulen FOMC.

Dolar AS sempat tertekan versus sejumlah mata uang utama lainnya kemarin, tapi kemudian bisa mengikis pelemahan usai notulen FOMC yang bernada hawkish. Sehingga, outlook jangka pendek kembali positif meskipun pergerakan harga masih terkurung dalam range (High/Low) yang terbentuk sejak November lalu.

Hingga pukul 14:45 WIB, Indeks Dolar yang mengukur kekuatan Greenback terhadap beberapa mata uang utama lainnya tercatat menguat 0.20 persen di level 96.38.

Pada grafik, aksi harga di atas kurva MA-30 menunjukkan kecenderungan bullish. Indikator RSI yang berlabuh di teritori positif ikut menopang tendensi tersebut. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, Indeks Dolar masih range-bound dengan High/Low November 2021. Sehingga, bullish continuation membutuhkan akselerasi di atas level 96.94.

Jika hanya mengandalkan pengamatan terhadap aksi harga saja, maka price action H1/H4 dan Daily cenderung membuka jalan untuk mengancam breakout di atas 96.94. Artinya, kemungkinan Euro dan Pound kembali terjungkal di hadapan Dolar AS menjadi sulit diabaikan.

Jangan lupa bahwa kita masih akan berhadapan dengan katalis penting lainnya minggu ini, yakni laporan tenaga kerja AS (NFP, Unemployment Rate, dan Average Hourly Earnings). Dolar AS masih bisa terdesak apabila data tersebut menunjukkan output yang mengecewakan. Namun dalam perspektif jangka menengah/panjang, ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve kemungkinan besar masih akan mampu menopang USD.






KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE