Menu

4 Langkah Trading Dengan Divergensi Stochastics

Martin

Trading pada divergensi indikator Stochastics dilakukan dengan menentukan arah trend, area koreksi, dan level entry berdasarkan sinyal dari keadaan divergensi tersebut.

Probabilitas keberhasilan trading dengan metode divergensi antara pergerakan harga dan indikator teknikal cukup tinggi, oleh sebab itu banyak trader yang memanfaatkan kondisi divergensi. Keadaan divergensi biasanya terjadi pada indikator oscilator seperti RSI, Stochastics dan CCI; tetapi yang sering menunjukkan keadaan divergensi biasanya adalah indikator Stochastics. Artikel ini mencontohkan trading dengan divergensi indikator Stochastics.

Seperti dijelaskan oleh George Lane, pencipta indikator Stochastics, bahwa momentum akan selalu menyebabkan perubahan arah sebelum pergerakan harga itu sendiri. Dengan melihat perubahan arah momentum, trader akan bisa memprediksi perubahan arah pergerakan harga.

Ada empat langkah untuk trading pada divergensi indikator Stochastics yaitu:

  1. Menentukan arah trend.
  2. Menentukan area koreksi pergerakan harga.
  3. Menentukan area dimana arah pergerakan harga tidak dikonfirmasi oleh arah indikator stochastics.
  4. Menentukan level entry berdasarkan sinyal dari keadaan divergensi tersebut.


Berikut contoh pada chart GBP/USD H4 (4 jam) dengan indikator stochastics (14,3,3):


Menentukan Arah Trend Pergerakan Harga Dan Area Koreksi

Pasar yang sedang trending, cenderung untuk bergerak dengan kuat pada arah trend, kemudian diikuti oleh periode koreksi atau retracement dengan arah yang berlawanan. Trader bisa menemukan pola ini hampir pada setiap pergerakan harga yang sedang trending.

Pada contoh di atas, tampak GBP/USD bergerak uptrend dengan area A sebagai area koreksi (retracement).


Menentukan Area Dimana Arah Pergerakan Harga Tidak Dikonfirmasi Oleh Arah Indikator Stochastics

Biasanya, arah indikator Stochastics mengikuti arah pergerakan harga. Jika harga bergerak turun, maka indikator Stochastics juga bergerak turun dengan membentuk level lower low hingga batas area oversold . Dan ketika harga bergerak naik, maka indikator Stochastics juga naik dengan membentuk level higher high dengan batas area overbought .

Jika arah pergerakan harga tidak dikonfirmasi oleh arah indikator Stochastics, maka terjadi divergensi dan arah pergerakan harga selanjutnya akan mengikuti arah indikator Stochastics.

 

Pada contoh GBP/USD di atas, tampak harga membentuk level-level lower low (garis A), sementara indikator Stochastics membentuk level higher low (garis B), sehingga terjadi keadaan divergensi bullish yang berarti pergerakan harga selanjutnya akan cenderung bullish.


Menentukan Level Entry Berdasarkan Sinyal Dari Keadaan Divergensi Stochastics

Momen untuk entry ditentukan dari indikator Stochastics, yaitu ketika kurva %K indikator Stochastics telah memotong kurva %D dari bawah ke atas; dan %K berada di atas %D. Sedangkan level entry ditentukan dari pergerakan harga, yaitu ketika harga telah menembus level Resistance terdekatnya. Stop Loss ditentukan beberapa pip di bawah level swing low terdekat atau level Support terdekat.

 


Tahukah Anda, selain dengan indikator Stochastics, kondisi divergensi juga dapat diketahui dan ditradingkan dengan indikator RSI. Ulasan ini tertuang dalam artikel Trading Dengan Divergensi dan Konvergensi Indikator RSI.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Yanto

apa ya %K & %D ?

Martin S

@ Yanto:
%K dan %D adalah komponen utama dari indikator stochastic. %K mengukur tingkat perubahan harga dan %D adalah nilai rata-rata dari %K untuk periode tertentu. %D disebut juga dengan kurva signal.

Perhitungannya:
%K (n) = 100 x (CP - LP) / (HP - LP)
dimana CP adalah harga penutupan pada periode n, LP adalah harga terendah pada periode n, dan HP adalah harga tertinggi pada periode n. Nilai default untuk n adalah 14. %D (m) = sma(%K, m) yaitu simple moving average (sma) dari %K untuk periode m. Nilai default untuk m adalah 3.
Untuk lebih jelasnya silahkan baca: Menggunakan Indikator Stochastic Dalam Trading Forex

Jika Anda menggunakan platform Metatrader 4, parameter periode %K dan %D bisa diubah-ubah sesuai keinginan:

Marline

Indikator selain stochastic apa saja ya?

Seputarforex

Stochastic adalah jenis indikator momentum. Indikator momentum sendiri digunakan untuk mengetahui tingkat kejenuhan suatu pergerakan harga, dan tingkat kejenuhan diukur dengan keadaan overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Pilihan lain yang bisa Anda gunakan adalah Relative Strength Index (RSI) dan William Percentage Range.

Andika R.

Saya juga pengguna indikator stochastic, sangat terbantu dengan adanya indikator yang satu ini.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE