Menu

Aliran Modal Dan Tingkat Suku Bunga: Dasar Analisis Fundamental Forex

Martin

Aliran modal menunjukkan masuknya modal ke atau keluarnya modal dari suatu negara. Suku bunga merupakan faktor penting dalam arus tersebut.

Aliran modal (Capital Flows) merupakan dasar dari analisa fundamental dalam pasar forex. Disebut demikian karena aliran modal menunjukkan masuknya modal ke suatu negara atau keluarnya modal dari suatu negara. Di sisi lain, suku bunga bisa memotivasi investor untuk memindahkan modal yang dimiliki dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Berikut ulasan selengkapnya mengenai topik yang amat menarik ini.

 

Relasi Aliran Modal Dan Nilai Tukar Mata Uang

Sebagaimana disebutkan pada pendahuluan tadi, aliran modal menunjukkan keluar-masuk modal ke suatu negara. Dengan demikian, aliran modal berkaitan langsung dengan investasi di dalam negara tersebut. Sebagai contoh, jika investor dari luar Amerika Serikat ingin melakukan investasi pada sejumlah saham yang tercatat di bursa New York, maka investor tersebut membutuhkan US Dollar untuk membelinya. Ini artinya, dana akan mengalir dari mata uang lain ke USD agar terjadi transaksi pembelian saham-saham tersebut.

Secara logika, aliran modal berhubungan langsung dengan permintaan dan penawaran mata uang. Jika jumlah modal dari luar yang masuk ke suatu negara melebihi jumlah modal yang keluar dari negara tersebut, maka permintaan terhadap mata uang negara tersebut akan meningkat.

Pemahaman mengenai aliran modal ini bisa membuka wawasan kita pada peluang-peluang trading menarik. Mengapa? karena berdasarkan analisis fundamental: jika permintaan terhadap mata uang meningkat, maka nilai tukar mata uang tersebut akan naik, sehingga membuka peluang buy terhadap mata uang tersebut. Sebaliknya, jika terjadi aliran modal keluar (Capital Outflow), maka permintaan terhadap mata uang tersebut akan turun, demikian juga nilai tukarnya, sehingga menimbulkan peluang untuk sell terhadap mata uang tersebut.

 

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Aliran Modal

Tingkat suku bunga adalah salah satu faktor utama terjadinya aliran modal antar negara. Para investor, spekulator, dan trader ingin memaksimalkan keuntungan dengan melakukan diversifikasi terhadap jenis investasinya. Dalam upaya diversifikasi tersebut, mereka dapat memindahkan modal ke berbagai jenis aset investasi dari waktu ke waktu, tergantung pada potensi keuntungan yang ditawarkan oleh setiap aset investasi.

Negara-negara dengan tingkat suku bunga tinggi dan fundamental ekonomi yang kuat akan cenderung menarik para investor. Dengan masuknya modal investasi ke negara tersebut (Capital Inflow), berarti permintaan terhadap mata uang negara tersebut akan meningkat, sehingga nilai tukar mata uangnya akan naik.

Tingkat suku bunga bank sentral negara-negara mata uang utama biasanya diumumkan setiap bulan. Trader bisa melihat peluang trading yang potensial ketika terjadi perubahan tingkat suku bunga. Pengumuman perubahan suku bunga tersebut biasanya didahului oleh rapat para petinggi bank sentral. Bank-bank sentral biasanya memberikan isyarat atau petunjuk akan terjadinya perubahan tingkat suku bunga, seperti yang terjadi pada Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) baru-baru ini.

Ketika tingkat suku bunga diumumkan, permintaan akan mata uang negara tersebut akan berfluktuasi dengan tajam tergantung dari perubahan yang telah terjadi. Sebagai contoh, berikut fluktuasi pada nilai tukar NZD versus USD ketika RBNZ menaikkan suku bunganya pada 12 Juni 2014 lalu:

Segera setelah suku bunga RBNZ dinaikkan sebesar 0.25% (dari sebelumnya 3.00% menjadi 3.25%), nampak bahwa nilai tukar NZD/USD mengalami rally hingga 173 pip. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena selisih tingkat suku bunga.

Tampak dari tabel di atas, tingkat suku bunga bank sentral AS (The Federal Reserve) adalah 0.25%, sehingga suku bunga RBNZ lebih tinggi 3.00%. Investor akan memperoleh keuntungan 3.00% dengan membeli NZD dan pada saat yang sama menjual USD, atau buy NZD/USD. Karena permintaan mata uang NZD naik, maka terjadi aliran modal keluar dari USD ke NZD, sehingga mengakibatkan NZD menguat dan USD melemah seperti yang tampak pada chart NZD/USD 1 jam di atas.

Sangat jelas dalam contoh ini bahwa peningkatan selisih tingkat suku bunga AS dan New Zealand telah mendorong aliran modal keluar dari USD untuk masuk ke NZD, sehingga NZD/USD bergerak naik. Fenomena serupa selalu berlangsung dalam pasar keuangan global. Ini juga menjadi sebab mengapa investor di suatu negara bukan hanya perlu memantau perubahan kebijakan dalam negeri saja, melainkan juga luar negeri, agar dapat melakukan analisis fundamental secara menyeluruh.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Feriadi Saputro

Assalamualaikum

Saya mau nanya teori yg menjelaskan pengaruh arus modal terhadap nilai tukar itu apa ya? Butuh buat nyusun bab 2 skripsi 

Martin S

@ Feriadi Saputro:
Silahkan baca di ekonomi makro. Intinya kalau ada aliran modal asing masuk (capital inflow), maka permintaan akan mata uang negara itu naik, sehingga nilai tukar mata uangnya menguat. Dan sebaliknya kalau terjadi aliran modal keluar (capital outflow), maka permintaan mata uang negara tsb akan turun, sehingga nilai tukarnya akan melemah.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE