Menu

Apa Itu Koreksi Harga dalam Trading?

Rizki Rosadi

Fenomena koreksi harga sering terjadi saat trading, dan terkadang membuat trader pemula salah membaca arah trend. Yuk, pelajari ciri-ciri dan tips memanfaatkannya di artikel ini.

Saat Anda membaca berita atau analisa mengenai suatu instrumen keuangan, biasanya Anda akan menemui istilah koreksi. Koreksi sudah menjadi istilah populer dan digunakan di semua instrumen baik forex, saham, komoditas hingga kripto.

Faktanya, koreksi harga dalam trading merupakan fenomena alami yang terjadi di market. Terkadang, para trader yang kurang berpengalaman menganggap koreksi harga sebagai sinyal perubahan arah tren, padahal sebenarnya koreksi masih searah dengan tren yang terbentuk.

Lalu sebenarnya apa itu koreksi? Bagaimana cara memanfaatkannya dalam trading? Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan pengertian koreksi, ciri-cirinya, indikator yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi koreksi serta tips untuk memanfaatkannya.

 

Apa Itu Koreksi Harga Dalam Trading?

Koreksi atau biasa disebut juga retracement adalah pergerakan harga berlawanan arah tren yang bersifat sementara dengan panjang minimal sebesar 10% dari panjang impulse. Panjang koreksi yang ideal adalah sekitar 38.2% - 61.8% dari panjang impulse.

Lawan dari koreksi adalah impulse, yaitu pergerakan harga searah dengan tren yang lebih panjang daripada koreksi. Untuk lebih memahami komposisi impulse dan koreksi dalam suatu tren, perhatikan gambar di bawah ini.

Sebagai contoh, pasangan mata uang EUR/USD di time frame H1 sedang mengalami tren naik. Harga naik 100.0 pips dari dari titik terendah (low) 1.06700 ke titik tertinggi (high) 1.07700.

Selanjutnya EUR/USD mengalami pelemahan dan mulai turun dari harga tertinggi 1.07700. Untuk memasukkan penurunan harga sebagai koreksi, maka harga harus lebih rendah dari 1.07600 atau 10% (10 pips) dari panjang low ke high.

Selain itu, panjang koreksi juga bervariasi bergantung dimana time frame koreksi yang terjadi. Pada time frame rendah seperti M15 (15 menit) atau M5 (5 menit), koreksi bisa bertahan beberapa menit hingga beberapa jam. Sedangkan pada time frame besar seperti W1 (weekly), koreksi bisa bertahan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Baca Juga:

Long-Term Trading Signals, How Do They Work?

 

Bagaimana Ciri-ciri Koreksi?

Terdapat beberapa ciri-ciri koreksi yang bisa Anda identifikasi. Berikut ini ciri-cirinya.

Baca Juga:

How Long Should You Trade on Demo Account?

 

Penyebab Koreksi Harga

Terdapat beberapa penyebab terjadinya koreksi harga dalam trading. Berikut ini penjelasannya.

 

Indikator Untuk Mengidentifikasi Koreksi

Ada beberapa indikator teknikal yang dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi koreksi harga dalam trading. Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan oleh trader untuk tujuan ini:

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Contoh Koreksi Harga

Agar lebih memahami seperti apa koreksi harga yang terjadi di market, kami akan memberikan tiga contoh. Masing-masing contoh akan mewakili koreksi yang terjadi pada jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

 

Koreksi Jangka Pendek

Pada tanggal 22 September 2023, pasangan mata uang GBP/USD mengalami tren turun di time frame M5 (5 menit). Hal ini bisa Anda lihat dari terbentuknya lower low (LL) dan lower high (LH) pada grafik di bawah ini.

Koreksi harga terjadi sebanyak 5 kali dengan panjang koreksi yang berbeda-beda. Koreksi pertama terjadi pada pukul 03.00 – 03.30 WITA dengan panjang sekitar 38.2% dari panjang impulse.

Selanjutnya koreksi kedua hingga keempat terjadi pada pukul 09.10 – 15.35 WITA dengan panjang masing-masing sekitar 61.8%. Koreksi terakhir terjadi pada pukul 16.30 – 16.55 WITA dengan panjang koreksi sekitar 50.0%.

Baca Juga:

How to Know When a Trend is Ending

 

Koreksi Jangka Menengah

Pada tanggal 15 Maret sampai 26 April 2023, pasangan mata yang EUR/USD mengalami tren naik di time frame H4 (4 jam). Harga mengalami tiga kali koreksi selama rentang 6 minggu tersebut.

Koreksi pertama hanya berlangsung 1 hari pada tanggal 23 - 24 Maret 2023. Panjang koreksi sekitar 50.0% dari panjang impulse.

Selanjutnya koreksi kedua berlangsung 3 hari (tidak termasuk akhir pekan) pada tanggal 5 – 10 April 2023. Panjang koreksinya sekitar 50.5%. Koreksi terakhir berlangsung selama 1 hari dari tanggal 14-17 April 2023 (tanggal 15-16 April akhir pekan). Panjang koreksi sekitar 61.8% dari panjang impulse.

 

Koreksi Jangka Panjang

Pasangan mata uang USD/CHF mengalami tren turun di time frame Weekly pada tanggal 22 Maret 2019 sampai 4 Januari 2021. Tercatat 3 kali koreksi selama hampir 2 tahun tersebut.

Koreksi pertama kali terjadi saat harga naik pada tanggal 12 Agustus 2019 sampai 25 November 2019. Panjang koreksi ini sekitar 61.8% dengan durasi kurang lebih 4 bulan.

Selanjutnya koreksi kedua hanya berlangsung 2 minggu dari 9 – 16 Maret 2020. Panjang koreksinya 61.8%. Terakhir, koreksi ketiga terjadi selama 4 minggu pada tanggal 31 Agustus – 21 September 2020. Koreksi ini hanya sepanjang 23.6%.

 

Apa Manfaat Koreksi Bagi Trader?

Koreksi mempunyai banyak manfaat bagi trader khususnya bagi trader yang mengikuti tren (trend-following). Berikut ini manfaatnya.

 

Tips Memanfaatkan Koreksi

Tujuan utama memanfaatkan koreksi harga adalah mencari peluang entry yang baik. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda memanfaatkan koreksi dengan bijak:

 

Pahami Tren Utama

Sebelum mencoba memanfaatkan koreksi, pastikan Anda telah memahami tren utama pasar dengan baik. Identifikasi apakah trennya bullish (naik) atau bearish (turun) dan apakah tren ini kuat atau sedang melemah. Koreksi biasanya terjadi dalam konteks tren utama. Sebagai contoh, pada grafik AUD/USD H4 di bawah, tren utama yang sedang berlangsung adalah turun. Hal ini dibuktikan oleh harga yang membentuk lower high dan lower low.

Kombinasikan Level Fibonacci Retracement Dengan Level Support/Resisten

Kombinasi level Fibonacci dengan level support dan resistance dapat memberikan tanda bahwa level tersebut adalah area penting. Contohnya pada grafik AUD/USD H4 yang kita gunakan sebelumnya, level resisten (support become resistance) masuk dalam level fibonacci retracement ideal (31.8%-61.8%). Tandai level ini dan awasi untuk melihat potensi konfirmasi untuk sell.

Tunggu Konfirmasi Di Level Penting Sebelum Entry Market

Menunggu konfirmasi di level penting menawarkan peluang entry dengan rasio risk/reward yang lebih baik. Dengan menunggu konfirmasi, Anda dapat menetapkan level stop-loss yang lebih dekat ke harga entry Anda, sehingga rasio risk/reward Anda semakin baik.

Untuk konfirmasi, Anda bisa gunakan pola candlestick/grafik, atau menggunakan indikator momentum. Sebagai contoh, melanjutkan contoh AUD/USD H4 sebelumnya, harga membentuk konfirmasi saat menguji resisten. Posisi sell masuk dan walaupun harga sempat naik tapi akhirnya melanjutkan tren turun dan posisi sell berakhir profit.

 

Kesimpulan

Intinya, koreksi harga dalam trading adalah pergerakan harga sementara yang berlawanan dengan tren utama. Koreksi biasanya memiliki karakteristik seperti pergerakan harga yang berlawanan dengan tren, panjang minimal 10% dari panjang impulse sebelumnya, volume perdagangan yang lebih rendah, dan durasi yang terbatas.

Koreksi memberikan manfaat berupa peluang entry dengan harga yang lebih baik, pengurangan risiko, dan rasio risk/reward yang lebih menguntungkan. Penyebab koreksi bisa beragam, seperti profit-taking, rilis berita penting, perubahan sentimen pasar, atau peristiwa geopolitik.

Untuk mengidentifikasi koreksi, Anda dapat menggunakan indikator teknikal seperti Fibonacci retracement, RSI, Stochastic Oscillator, dan Bollinger Bands. Kombinasi level Fibonacci dengan level support/resistance juga dapat memberikan tanda level yang kuat.

Dalam memanfaatkan koreksi, Anda harus memahami tren utama, menunggu konfirmasi di level penting sebelum entry pasar, dan menerapkan manajemen risiko dengan bijak.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE