Menu

Arti Overbought Dan Oversold Dalam Trading

Martin

Harga yang naik dan mencapai level tertentu akan mengalami kondisi jenuh beli atau overbought, dan harga yang turun hingga level tertentu akan mengalami keadaan jenuh jual atau oversold.

Harga di pasar tidak selalu bergerak naik terus menerus atau turun terus menerus. Pada suatu level tertentu, harga yang telah naik atau turun terlalu jauh akan mengalami retracement atau koreksi sebelum meneruskan pergerakan arah trend atau berbalik arah. Harga yang naik dan mencapai level tertentu akan mengalami kondisi jenuh beli atau overbought, dan harga yang turun hingga level tertentu akan mengalami keadaan jenuh jual atau oversold.

Pada kondisi overbought atau oversold, kemungkinan yang akan terjadi adalah koreksi atau pembalikan arah gerak (reversal). Kedua kemungkinan tersebut bisa dikonfirmasi dengan indikator oscillator, yang populer adalah indikator Relative Strength Index (RSI). Jika terkonfirmasi dengan benar, maka keadaan overbought ataupun oversold merupakan sebuah peluang trading yang bagus.

Baca Juga:

Maximize Trading Opportunities with Raw Spreads

 

Overbought versus Oversold

Keadaan overbought atau jenuh beli menunjukkan periode waktu dimana terjadi suatu pergerakan uptrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Pada chart di platform trading, keadaan ini tampak jelas ketika harga naik dari level yang paling rendah di sebelah kiri bawah chart ke level yang paling tinggi di sebelah kanan atas chart seperti pada contoh berikut:

Keadaan oversold atau jenuh jual menunjukkan periode waktu di mana terjadi suatu pergerakan downtrend yang signifikan dan konsisten tanpa mengalami koreksi yang berarti. Pada chart trading, keadaan ini tampak ketika harga turun dari level yang paling tinggi di sebelah kiri atas chart ke level yang paling rendah di sebelah kanan bawah chart seperti berikut:


Karena harga tidak akan terus menerus naik atau turun, pada level tertentu akan berbalik arah. Level dimana harga kemungkinan besar akan berbalik arah tersebut adalah level-level overbought atau oversold. Sering kali harga bergerak sideways (ranging) pada level-level tersebut dalam waktu yang agak lama sebelum mulai berbalik arah. Kita akan melihat level overbought dan level oversold tersebut dengan bantuan indikator RSI serta kapan peluang trading yang paling tepat.

Baca Juga:

Panduan Tanya Jawab Untuk Trader Pemula

 

Melihat Peluang Trading Dengan Indikator RSI

Indikator yang populer untuk mengidentifikasi keadaan overbought dan oversold adalah RSI, biasanya dengan periode standard 14. Aturannya sederhana, ketika RSI telah mencapai level 70 maka dianggap harga telah overbought dan kemungkinan besar akan terjadi koreksi ke arah bawah (downtrend), sementara ketika level RSI mencapai 30 harga dianggap telah oversold dan akan terjadi koreksi ke arah atas (uptrend).

Namun demikian, kita mesti agak sabar untuk open posisi, karena sering kali indikator RSI telah menunjukkan keadaan overbought atau oversold tetapi harga masih naik atau turun dengan kencang. Agar aman, kita mesti menunggu saat garis RSI telah memotong garis level 70 dari atas ke bawah untuk kasus overbought seperti contoh berikut, atau memotong garis level 30 dari bawah ke atas untuk kasus oversold.

Pada contoh di atas, entry sell dilakukan setelah RSI memotong level 70 dari atas ke bawah (area B), dan hindari untuk entry ketika keadaan overbought baru saja terjadi (area A).

Baca Juga:

Uji Strategi Trading Dengan RSI Di Akun Demo

 

Penutup

Secara garis besar, berikut adalah rangkuman penjelasan mengenai Overbought dan Oversold dalam trading:

Dari penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kondisi overbought dan oversold merupakan momen penting yang bisa menjadi acuan dalam menentukan trend reversal. Namun karena sistem pembacaannya yang memerlukan konfirmasi, trader sebaiknya berhati-hati dalam mengartikan sinyalny. Untuk para trader pemula yang masih dalam tahap belajar, sebaiknya kenali cara penerapannya di akun demo terlebih dulu.

 

Selain dengan indikator RSI, kondisi overbought dan oversold yang potensial sebagai titik entry dan exit ini juga dapat dideteksi dengan indikator CCI. Simak ulasannya dalam artikel Trading Dengan Overbought dan Oversold Indikator CCI. Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar Overbought dan Oversold serta bagaimana mendeteksinya pada indikator-indikator lainnya, selain dari komentar, Anda juga bisa langsung bertanya pada ahli kami pada forum tanya jawab seputar indikator berikut ini.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Haris Imron

Bagaimana cara memverifikasi sinyal trend secara akurat?

Rizal Sf

Sinyal trading forex bisa membantu trader untuk memantau dan menganalisis kondisi pasar, sehingga trader tidak harus mempelajari sendiri berbagai teknik analisa, melainkan cukup trading dan mengelola investasi modal saja. Sayangnya, cukup sulit untuk menemukan sinyal trading forex yang dapat diandalkan. Untuk informasi selengkapnya bisa Anda baca di artikel berikut: Sinyal Trading Forex Yang Bisa Diandalkan.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE