Menu

Beberapa Cara Menentukan Stop Loss

Martin

Stop Loss memang bukan tools trading favorit para trader. Namun bagi trader profesional, Stop Loss justru adalah senjata yang powerful.

Banyak trader yang mengalami loss besar karena tidak menggunakan Stop Loss, walaupun sebenarnya mereka mengerti bahayanya bila trading tanpa pelindung. Seringkali, profit yang telah diperoleh dengan menghimpun pip demi pip selama beberapa hari bahkan beberapa minggu hilang begitu saja karena loss yang tidak terbendung.

Stop Loss memang bukan alat trading favorit. Banyak trader yang enggan menggunakannya karena berkaitan dengan jumlah kerugian yang mesti ditanggung. Namun bagi trader profesional dan trader yang telah berpengalamanm=, Stop Loss adalah senjata trading yang sangat powerful dan selalu mereka gunakan setiap kali masuk pasar.

Dengan pengalaman menggunakan Stop Loss, mereka mampu menghasilkan profit konsisten dalam kurun waktu tertentu. Suka atau tidak suka, Stop Loss memang sangat penting dan harus ada dalam rencana trading, juga strategi Money Management seorang trader yang ingin sukses.

Tidak ada metode baku dalam menentukan besarnya Stop Loss. Setiap trader bisa dengan bebas menentukan level Stop Loss sesuai dengan analisa kondisi pasar, tapi harus logis dan obyektif. Beberapa cara yang sering digunakan antara lain dengan Equity Stop, berdasarkan pola (pattern) chart, Margin Stop, dan berdasarkan volatilitas harga pasar. Penjelasan selengkapnya bisa Anda simak sebagai berikut:

 

1. Cara Menentukan Stop Loss Dengan Money Management

Dalam strategi Money Management, ada peraturan yang seolah telah menjadi mitos bahwa risiko maksimum sebaiknya tidak melebihi 2% sampai 3% dari total Equity. Berdasarkan peraturan ini, trader menghitung besarnya Stop Loss setelah menentukan ukuran lot sesuai dengan maksimum risiko yang disepakati.

(Baca juga: Hindari 3 Kesalahan Ini Saat Memasang Stop Loss Dan Take Profit )

Misalnya, besar Balance Account $1,000 dan akan buka posisi buy EUR/USD sebanyak 4000 unit atau per pip-nya sebesar $0.4. Jika risiko yang ditetapkan 2% dari modal, berarti $1,000 X 2% = $20, maka besarnya Stop Loss = $20 / $0.4 = 50 pip. Dalam hal ini, trader tersebut tidak fokus pada analisa pasar dalam menentukan Stop Loss, tetapi lebih ke besarnya risiko per trade dan besarnya trading lot (volume).

 

2. Stop Loss Berdasarkan Pola Chart

Cara menentukan Stop Loss ini sering digunakan dan didasarkan pada pola-pola pergerakan harga dengan level Support dan Resistance, serta kadang-kadang dikombinasikan dengan indikator untuk konfirmasinya. Pada pokoknya, cara ini menggunakan dua pendekatan yang berbeda, yaitu Stop Loss yang didasarkan pada level Support dan Resistance termasuk level-level Fibonacci Retracement, dan Stop Loss yang didasarkan pada garis trend.

Dalam penerapan praktis, cara menentukan Stop Loss ini sering dikombinasikan dengan Equity Stop dalam besaran yang telah dibatasi. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa lihat pada gambar di bawah ini:

Cara Menentukan Stop Loss Berdasarkan Pola (Pattern) Chart

 

Cara Menentukan Stop Loss Berdasarkan Proyeksi Level Fibonacci

 

Cara Menentukan Stop Loss Berdasarkan Trendline (Garis Trend)

 

3. Margin Stop

Cara menentukan stop loss dengan Margin Stop sangat tidak dianjurkan bagi trader pemula. Dengan cara ini, trader menentukan besarnya Stop Loss berdasarkan nilai Margin Call dari total Balance-nya, sehingga jika level Stop Loss kena, sisa uang yang ada di akun trading hanya sebesar margin awal saat buka posisi, atau dengan kata lain trader tersebut berspekulasi habis-habisan pada posisi yang dia buka.

Biasanya, order dibagi dalam beberapa bagian, dan setelah menentukan besarnya trading lot, trader tersebut menghitung besarnya Stop Loss untuk masing-masing bagian berdasarkan nilai Margin Call total balance dalam akunnya. Tentu saja ia harus mempertimbangkan margin level atau level Stop Out yang berbeda untuk setiap Broker Forex.

 

4. Stop Loss Berdasarkan Volatilitas Harga Pasar

Volatilitas harga pasar bisa juga digunakan untuk menentukan besarnya Stop Loss. Pada kondisi pasar yang bergejolak, trader menetapkan Stop Loss yang cukup besar guna menghindari noise ataupun loncatan harga yang mungkin terjadi dan berdampak merugikan. Sebaliknya pada saat kondisi pasar tenang dan volatilitas rendah, Stop Loss tidak perlu terlalu besar. Indikator yang populer untuk mengukur volatilitas adalah Bollinger Bands seperti pada contoh berikut:

 


Kesulitan Akses Seputarforex?
Buka melalui
https://bit.ly/seputarforex

Atau akses dengan cara:
PC | Smartphone

WASPADAI PENIPUAN
Mengatasnamakan Seputarforex!

Baca Selengkapnya Di Sini
×
  • Pasang Ekstensi VPN Di Browser
    • Search kata kunci "vpn" atau "proxy" di Mozilla AddOns atau Chrome Webstore.
    • Setelah menemukan salah satu vpn (contoh: browsec), klik "pasang" atau "tambahkan".
    • Aktifkan ekstensi.
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex
×

Cara Utama:
Unduh Aplikasi Seputarforex di Playstore.

Cara Alternatif:
Anda juga bisa mendapatkan info lebih detail di:
@seputarforex
@seputarforex.fanspage
@seputarforex

Penutup

Itulah beberapa cara menentukan Stop Loss yang sering dilakukan trader. Sebagai tambahan, jika kebetulan Anda melakukan news trading atau membuka posisi sesaat sebelum rilis berita ekonomi dengan cara trapping (Pending Order buy dan sell secara bersamaan), Anda harus menentukan Stop Loss pada order Anda, karena pada saat berita penting dirilis, server broker biasanya akan overload dan delay berkepanjangan dimana Anda akan kesulitan melakukan order Stop Loss secara manual.

 

Semoga setelah ini Anda bisa bertrading dengan bijak dan tahu cara menentukan Stop Loss yang tepat demi keselamatan akun trading. Selain empat poin di atas, ada satu cara lagi untuk menentukan besaran Stop Loss, yakni dengan menggunakan Price Action. Mau tau caranya? Selengkapnya bisa Anda simak di artikel kami berjudul: Menentukan Stop Loss Dan Target Dengan Price Action.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Novan

Ini gmn analisanya.Beli 0.4 lot itu kl untuk eurusd sekitar hampir 600$Stoploss resiko 2% = 20$20÷0.4 = 5050pips? Serius?50pips bukanya 500 poin?kl posisi harga 1.23450 pasang sl di 1.23950Ud pasti lebih dr 20$ ruginyaKl 50 poin mungkin masuk akalSaya aja open gbpusd beli 0.07 harga minus diatas 11pips udh minus 12$Coba diperbaikin artikelnya ada2 aja...

Martin S
@ Novan:Pada contoh di atas, besarnya lot adalah 0.04 lot (4000 unit), bukan 0.4 lot. Nilai per pip untuk 0.04 lot EUR/USD adalah $0.4.Modal = $1000, bukan $600. Dengan risiko 2% dari modal, maka risiko adalah: 2% x $1000 = $20. Dengan demikian besarnya stop loss sesuai dengan risiko yang diinginkan adalah: $20 / $0.4 = 50 pip. Jadi jika ternyata loss 50 pip, maka nilai loss = $0.4 x 50 = $20, sesuai dengan risiko yang diinginkan.




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE