Menu

Belajar Trading Forex Ala Pemenang, Bukan Pecundang

Martin

Dalam trading forex, ada pemenang dan pecundang. Mudah sekali untuk menjadi pecundang, tetapi untuk jadi pemenang, Anda perlu menerapkan tiga poin berikut ini.

Dalam trading forex, pemenang adalah trader yang bisa menghasilkan profit secara konsisten selama periode waktu tertentu. Sedangkan pecundang adalah trader yang tidak konsisten, kadang profit besar, kadang loss banyak; dan dalam jangka panjang hasilnya selalu minus.

Terlepas dari metode atau strategi trading yang digunakan, dalam kenyataannya apakah seseorang akan menjadi pemenang atau pecundang dalam trading forex lebih banyak ditentukan oleh cara berpikirnya sendiri. Dengan kata lain, jika psikologi trading Anda tidak benar, maka dalam jangka panjang akan sulit menghasilkan profit yang konsisten. Namun, sayangnya kebanyakan trader mengabaikan hal yang penting ini. Mereka cenderung lebih mengandalkan strategi trading dan mencari cara-cara holy grail guna memperoleh profit yang konsisten. Padahal, secanggih apapun metode dan strategi yang digunakan, tetap sulit menjadi pemenang dalam trading tanpa psikologi trading yang benar.

Jadi, bagaimana caranya agar kita memiliki mental pemenang, bukan pecundang? Secara obyektif, ada tiga poin sederhana yang cukup penting untuk diterapkan dalam keseharian trading Anda hingga menjadi kebiasaan, yang pada akhirnya akan membentuk cara berpikir seorang pemenang dalam trading.

 

1. Harapan Yang Tidak Berlebihan

Jika kebetulan Anda baru mengenal trading atau belum banyak pengalaman, biasanya Anda akan berharap banyak pada bisnis trading yang baru Anda kenal ini. Daya tarik keuntungan yang sangat menjanjikan serta faktor leverage yang besar membuat Anda langsung yakin akan memperoleh keuntungan yang fantastis. Bahkan ada yang menggunakan dana pinjaman untuk trading, atau berhenti dari pekerjaan tetapnya dan menjadi trader harian. Hal yang demikian adalah akibat dari harapan yang berlebihan pada prospek trading forex.

Perlu diketahui salah satu hal yang jarang diungkapkan dalam trading adalah bahwa manusia secara alami bukan trader yang baik. Faktor utama yang mutlak diperlukan dalam trading yaitu disiplin, sabar dan mampu mengendalikan emosi; ketiganya bukan sifat alami kita sejak lahir.

Trading forex adalah sebuah proses pembelajaran dan perlu pelatihan yang terus menerus. Untuk jadi pemenang, Anda mesti berlatih dengan serius, bukan hanya berharap. Dalam hal ini, Anda pun harus realistis dengan menentukan besarnya resiko per trade sesuai dengan batas yang mampu Anda tanggung. Jika Anda mengabaikan resiko dan hanya mengandalkan harapan yang berlebihan, maka pada akhirnya Anda akan jadi pecundang.

 

2. Trading Sesuai Rencana, Tidak Berdasarkan Opini

Opini tentang kondisi pasar bisa menyebabkan kita trading di luar rencana. Apalagi jika opini tersebut berasal dari analis terkemuka. Padahal, jika trading di luar rencana yang telah kita susun, maka hasilnya tentu akan berbeda dengan harapan.

Jika hasil akhirnya profit tentu bukan masalah. Namun, jika yang terjadi justru rugi, maka akan merubah proyeksi perolehan yang telah kita perkirakan apalagi jika kita juga mengikuti Risk/Reward Ratio yang mereka rekomendasikan. Kebiasaan ini akhirnya bisa menyebabkan kita trading tanpa rencana dan hanya berharap.

Pada dasarnya, kita tidak akan sanggup mengetahui atau bahkan mengontrol pergerakan harga pasar hanya dengan opini. Karena, kita tidak akan tahu dan mampu mengontrol apa yang dipikirkan oleh setiap individu pelaku pasar forex.

Sebelum merencanakan untuk membuka posisi trading, seharusnya kita telah mempunyai catatan analisa kondisi pasar, baik secara teknikal maupun fundamental. Semakin matang kita merencanakan trading berdasarkan pemahaman catatan tersebut, maka semakin tinggi pula probabilitas profit kita. Dengan evaluasi yang kita lakukan terus-menerus, pada akhirnya akan diperoleh hasil yang konsisten.

 

3. Trading Untuk Profit (Play to Win), Bukan Trading Untuk Tidak Rugi (Play not to Lose)

Pemenang memiliki prinsip trading untuk mendapatkan profit konsisten dalam jangka panjang, sedangkan pecundang tidak ingin loss setiap kali masuk pasar. Cara pikir pecundang yang selalu ingin profit dalam jangka pendek dapat menyebabkan over-trading akibat "balas dendam" ketika loss dan euforia ketika profit (cenderung buka posisi lagi dengan cara yang sama akibat rasa percaya diri yang berlebihan pasca profit, meskipun kondisi pasar mungkin sudah berubah).



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Dika Jaja

Saya selalu mengikuti informasi artikel dan analisa dari pak Martin. Benar-benar artikel yang luar biasa dan mencerahkan pemahaman saya tentang trading. sukses terus pak Martin

Isnaini Abdillah

Saya sudah trading setahun dan selalu menggunakan analisa dari Pak Martin. Rilis data dan analisa-nya selalu up to date.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE