Menu

Cara Menggunakan Moving Average Dalam Trading Forex

Martin

Semakin pendek periode waktu moving average, semakin cepat indikator ini bereaksi terhadap perubahan arah trend.

Moving average memperjelas arah trend dengan memperhalus fluktuasi pergerakan harga. Hal ini dilakukan dengan mengambil rata-rata dari penutupan harga selama periode tertentu. Misalnya simple moving average (sma) 50-day akan menjumlahkan harga penutupan selama 50 hari terakhir dan dibagi dengan 50. Harga rata-rata dinamakan moving karena menghitung harga rata-rata baru pada setiap bar harga. Untuk sma 50-day, setiap harinya harga penutupan baru akan ditambahkan ke harga total sementara harga awal akan dikurangkan hingga jumlah harga penutupan yang diperhitungkan tetap selama 50 hari.

Periode moving average yang populer digunakan dalam trading forex adalah 5-day (data harga penutupan dalam seminggu), 20-day (data harga penutupan sekitar sebulan), 50-day, 100-day dan 200-day. Semakin pendek periode waktu moving average semakin cepat indikator ini bereaksi terhadap perubahan arah trend. Semakin panjang periode waktunya semakin besar efek penghalusan (smoothing), yang ditunjukkan dengan sedikitnya kesalahan sinyal-sinyal yang dihasilkan (whipsaws). Sama dengan garis trend, sudut garis indikator moving average menunjukkan kekuatan arah trend saat ini.Indikator moving average sering disebut juga dengan garis trend otomatis (automated trendline). Setiap periode moving average menunjukkan tingkat trend yang berbeda-beda.



Disamping sma, jenis moving average lainnya yang populer adalah exponential moving average (ema). Ema memberikan bobot lebih pada perubahan harga yang terakhir sehingga lebih tanggap (responsif) terhadap arah perubahan harga. Contoh berikut menggambarkan perbandingan antara sma dan ema:



Dalam prakteknya, para analis sering menggunakan tiga indikator moving average dengan periode yang berbeda-beda. Satu moving average untuk trend jangka pendek (misalnya 5-day), satu lagi untuk trend jangka menengah (misalnya 50-day) dan yang ketiga untuk trend jangka panjang (biasanya 200-day). Moving average memberikan sinyal dari interaksi antar garis indikator tersebut atau antara garis indikator dengan pergerakan harga. Jika Anda menggunakan sebuah indikator moving average, sinyal buy dihasilkan saat penutupan harga berada diatas garis indikator, dan sinyal sell terjadi saat penutupan harga dibawah garis indikator. Moving average dengan periode waktu yang lebih panjang (misalnya sma 100-day) sering kali menunjukkan level-level support (pada uptrend) atau resistance (pada downtrend) yang cukup kuat.



Jika Anda menggunakan dua buah moving average dengan periode yang berbeda, misalnya 5-day dan 21-day maka sinyal buy terjadi bila periode moving average yang lebih pendek memotong periode yang lebih panjang kearah atas, dan sinyal sell terjadi jika periode yang lebih pendek memotong periode yang lebih panjang kearah bawah. Untuk konfirmasi, Anda bisa menggunakan indikator MACD untuk mengantisipasi perpotongan garis kedua indikator tersebut. Contoh kombinasi dua moving average yang populer adalah 5 dan 21-day, 5 dan 55-day, 5 dan 100-day, dan 50 dan 200-day.



Karena moving average terbilang sederhana dan cukup obyektif dalam menentukan trend, maka indikator ini sering digunakan sebagai acuan dalam trading forex.



Klik di sini untuk tahu cara belajar dan menguasai trading dengan mudah.
Tanjung Istiana

Berapa value indikator MA yang harus saya isi, banyak sumber yang menyarankan value indikator MA dengan berbagai angka, yang benar yang mana? ada yg bilang pakai angka fibonacci, ada yg bilang pakai ma 20 dan 200. Yang benar yg mana?

Seputarforex

Untuk menentukan nilai MA dan cara menggunakan indikator MA ini, Anda bisa membaca di artikel kami mengenai Indikator Moving Averages.





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE